KABARRAFFLESIA.com – DPRD Kota Bengkulu gelar hearing dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu. Hearing sebagai tindak lanjut sidak dewan ke Pasar Barukoto dan Panorama pada Selasa 20 Februari 2018.
Dimana hearing membahas lebih lanjut persoalan kebersihan, kenyamanan dan infrastruktur pasar.
Hadir dalam hearing tersebut, Ketua Komisi II Baidari Citra Dewi, Wakil Ketua Komisi II Iswandi Ruslan, Anggota Komisi II Rafika, Heri Ifzan, Saur Manalu, M. Awaludin dan Sawaludin Simbolon. Kemudian Ketua Komisi III Sudisman, Sekretaris Komisi III Sutardi dan Anggota Komisi III Sandy Bernando. Sementara dari Komisi I, ada Sekretaris Komisi Hamsi.
Sementara dari Pemkot, hanya menghadirkan Kadis Lingkungan Hidup Sarnubi dan Kabid Kebersihan Rusman Efendi. Ketidakhadiran OPD lain yang turut diundang sangat disayangkan dewan. Sebagaimana disampaikan oleh Iswandi.
“Sangat disayangkan Dinas PUPR dan Dinas Perhubungan Kota Bengkulu tidak hadir hearing, karena yang akan dibahas bukan hanya masalah kebersihan. Tapi Infrastruktur jalan dan drainase yang itu tanggung jawab Dinas PUPR. Sedangkan lampu dalam pasar maupun di jalan umum itu tanggung jawab Dinas Perhubungan Kota Bengkulu,” ungkap Iswandi.
Terkait masalah kebersihan, Sawaludin mengatakan tahun ini DLH menganggarkan 12 bak kontainer sampah, sedangkan mobil armada pengangkut sampah yang mengambil bak sampah di tempat pembuangan sementara tidak dianggarkan.
Baginya hal ini menimbulkan masalah, sebab sampah yang menumpuk di bak kontainer lantaran tidak setiap hari diambil. Salah satu penyebabnya adalah penganggaran 12 bak kontainer tidak diimbangi dengan penganggaran mobil angkut.
Menanggapi hal itu, pihak DLHK menerangkan bahwa truk pengangkut yang sampah dimiliki berjumlah 13 unit dan beberapa truk mengalami kerusakan. Begitu juga dengan bak kontainer sampah. Ada 40, namun hampir setengahnya rusak.
Untuk Kota Bengkulu, idealnya jumlah mobil angkut ada 40 unit dan 126 unit bak kontainer.
“Idealnya truk humble itu untuk kapasitas Kota Bengkulu memerlukan 40 unit alat angkut sedangkan bak kontainer memerlukan 126 unit,” kata Kadis LH.