KABARRAFFLESIA.com – Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu menginisiasigerakan gerakan ‘Perangi Hoax’. Menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu, deklarasi diadakan di Gedung STQ Kota Bengkulu, Rabu (14/3/2018).

Deklarasi gerakan anti hoax ini dilaksanakan untuk menjaga stabilitas jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Pasalnya berita bohong dapat menjadi pemecah belah umat yang ada di daerah ini.

Ketua MUI Provinsi Bengkulu Rohimin menyampaikan pihaknya sudah mengeluarkan fatwa terkait penyebaran hoax ini. Dimana pembuat dan penyebar bohong merupakan tindakan haram.

“Intelektualitas umat dikaburkan dengan berita-berita hoax. Tentunya hal ini yang dapat merusak tatanan bernegara dan memecah belah umat,” kata Rohimin.

Senada disampaikan Rektor IAIN Sirajuddin. Menurutnya, berita-berita hoax sudah sangat gencar di masa digital sekarang ini.

“Hadist saja sekarang sudah dipalsukan. Cara yang paling efektif agar tidak terjebak hoax adalah melakukan tabbayun, klarifikasi dulu apakah ini benar atau tidak, teliti, periksa, dan jangan cepat ambil tindakan,” pesan Sirajuddin.

Tokoh Agama di Provinsi Bengkulu KH Tengku Ali Muhammad Husein juga menyampaikan hal yang tak berbeda.  Menurutnya gerakan anti hoax yang digagas aparat kepolisian akan menciptakan kesejukan umat.

“Insya Allah Bengkulu menjadi contoh untuk provinsi lain. Rasullah Muhammad tegas dan keras terhadap kebatilan, penyebar-penyebar hoax adalah perbuatan maksiat,” katanya.

Diakhir Kegiatan, Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Coki Manurung mengungkapkan saat ini ada 171 pemilihan kepala daerah di tahun ini. Momen politik seperti akan dimanfaatkan oleh segelintir oknum tak bertanggungjawab untuk menebar fitnah.

“Pesta demokrasi sedang berjalan. Ini menjadi ancaman penyebaran hoax,” ungkapnya.

Dirinya menegaskan Kapolri telah menugaskan seluruh aparat untuk menjaga para ulama. Dia pun bersyukur di Bengkulu tidak terjadi tindak kekerasan terhadap ulama yang saat ini gencar terjadi di daerah lain.

“NKRI harga mati, jangan sampai kita terpecah belah dengan hoax. Sikap kita yakni siap memeranginya,” tutup Coki.

Untuk diketahui, dalam deklarasi ini tampak pula hadir Plt. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Penjabat Walikota Bengkulu Budiman Ismaun, Danrem, Dandim, DPRD Provinsi dan Kota, Kapolres, Tokoh Agama, BKMT, Satgas Anti Narkoba Sekolah (SANS), Dewan Pimpinan masjid, Rektor Universitas Negeri dan Swasta Bengkulu dan undangan lainnya. (cho)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here