Upaya penyadartahuan kepada masyarakat akan pentingnya mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terus dilakukan oleh KLHK. Sebagaimana kampanye yang dilaksanakan di Desa Baun Bango, Kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, melalui Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Kalimantan.
Sebagai wilayah penyangga kawasan Taman Nasional Sebangau, Desa Baun Bango merupakan salah satu desa rawan karhutla di Kalimantan Tengah.
“Pada peristiwa kebakaran tahun 2015 yang lalu, bahkan Presiden RI terjun meninjau langsung ke lapangan di wilayah kebakaran Kalimantan Tengah. Namun dua tahun terakhir ini sebagaimana juga kondisi nasional angka kebakaran di provinsi ini juga menurun”, ujar Johny Santoso, Kepala Balai PPIKHL Wilayah Kalimantan.
Johny juga menegaskan, perlunya komitmen bersama yang kuat dari seluruh pihak, agar karhutla di Kalimantan Tengah benar-benar bisa dicegah. “Kampanye ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada penduduk Desa Baun Bango dan sekitarnya, agar tidak melakukan aktivitas membakar lahan yang akan berdampak buruk pada lingkungan sekitarnya”, lanjutnya.
Sementara menurut Camat Kamipang, Sukarti Alijat, wilayahnya memang memiliki kerentanan terhadap ancaman bencana, diantaranya banjir dan dampak asap karhutla.
“Kejadian bencana asap pada 2015 yang lalu juga pernah melanda wilayah ini. Masyarakat langsung merasakan dampak buruknya, sehingga masyarakat dihimbau agar selalu waspada terhadap bahaya bencana tersebut”, jelasnya.
Sukarti juga sangat mengapresiasi terselenggaranya kampanye ini. “Acara yang dikemas di lapangan terbuka ini kiranya dapat menyentuh langsung kepada masyarakat untuk bersama-sama mencegah kebakaran hutan dan lahan”, tambah Sukarti.
Hadir menjadi narasumber, selain Camat Kamipang, juga Danramil dan perwakilan dari Polsek Kamipang, BPBD Kabupaten Katingan dan Kepala Seksi Kebakaran Hutan dan Lahan BPPIKHL Wilayah Kalimantan. Selain mengajak warga agar mencegah karhutla, para narasumber juga menghimbau kepada masyarakat agar dapat mematuhinya peraturan perundang-undangan terkait karhutla.
Antusiasme para warga juga terlihat dalam acara yang berlangsung selama tiga jam ini, terutama dengan adanya kegiatan pemutaran film tentang pencegahan karhutla, dan acara hiburan rakyat.
Adapun berdasarkan pantauan Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Minggu (18/03/2)18) pukul 20.00 WIB, berdasarkan satelit NOAA terpantau 10 hotspot, Riau ( dua titik), Jambi ( satu titik), Sumatera Selatan (satu titik), Kalimantan Tengah (satu titik), Sulawesi Selatan (dua titik), Kepulauan Seribu (satu titik), Sumatera Barat (satu titik), dan Sulawesi Tengah (satu titik). Pantau lainnya dari satelit TERRA AQUA (NASA), terpantau delapan hotspot, dengan rincian Aceh (satu titik), Bengkulu (tiga titik), Sumatera Barat (satu titik), Sulawesi Tengah (tiga titik).