KABARRAFFLESIA.com – Harga ayam dan telur di Kota Bengkulu belakangan ini melonjak tajam. Karena itu, Sekretaris Daerah Kota Bengkulu Marjon menyarankan agar para Aparatur Sipil Negara (ASN) memanfaatkan pekarangan rumah dengan memelihara ayam.

“Setiap pembahasan TPID, saya selalu katakan, kalau lah seluruh ASN dan masyarakat untuk menekan ayam dan telur yang mahal, satu orang saja memiliki 1 ekor ayam saja maka harga ayam itu tidak akan mahal,” ungkap Marjon, Senin (23/7).

Ia menilai selama ini masyarakat hanya membeli terus dan tidak berpikir untuk menernak sendiri.

“Kita kan beli terus, beli, beli terus. Sampai kapan kita beli? Maka itu kita evaluasi untuk penekanan itu bagaimana masyarakat untuk pelihara ayam minimal dua ekor satu rumah,” jelasnya.

Menurutnya imbauan ini sudah sering ia sampaikan. Baik melalui media, juga melalui perangkat pemerintahan lainnya.

“Sudah kita siarkan juga melalui lurah, bagaimana masyarakat itu melihat potensi di rumah, apa yang berpotensi naik, harga daging kah, telur kah. Masa kita punya lahan kosong di belakang rumah tidak punya ayam, tidak punya kandang ternak untuk antisipasi kenaikan harga,” paparnya.

Sebelumnya, Kepala Disperindag Kota Bengkulu Dewi Dharma mengatakan kenaikan harga ayam dan telur dipicu lantaran berkurangnya stok. Hal ini terjadi tidak hanya di Kota Bengkulu tapi juga di seluruh daerah.

“Kita juga tengah melakukan koordinasi dengan Bulog untuk menambah stok,” kata dia.

Untuk diketahui, harga daging ayam mencapai Rp 50 ribu per kilogram. Untuk telur mencapai Rp 40 ribu per karpet (30 butir).

(cho)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here