MUKOMUKO KR – Pemkab Mukomuko (MM) tetap berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan di bidang kesehatan. Bukan hanya RSUD yang dibenahi, Puskesmas di daerah itupun juga turut berbenah. Walhasil, nilai akreditasi Puskesmas di Mukomuko mendapat predikat terbaik kedua setelah Kota Bengkulu.  
“Puskesmas yang sudah dilakukan akreditasi 7 Puskesmas, tahun 2016  sebanyak 2 Puskesmas yakni Dusun Baru V Koto dan Penarik, karena ini akreditasi pertama kita mendapat nilai dasar, kemudian tahun 2017 sebanyak 5 Puskesmas yakni Puskesmas Air Manjuto, Lubuk Pinang, Ipuh, Air Rami dan Kota Mukomuko,  dari ke 5 puskesmas ini yang dapat nilai dasar hanya Puskesmas Air Rami, selebihnya dapat Nilai Madya. Kalau dari tingkat Provinsi Bengkulu Kabupaten Mukomuko urutan kedua dengan nilai terbaik setelah  Kabupaten Kota, Kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo kepada HB di ruang kerjanya, Selasa (7/8).

Ia melanjutkan, Pemkab MM masih akan mengajukan akreditasi kepada pemerintah pusat. Tahun ini, Pemkab Mukomuko akan melakukan akreditasi kepada  6 Puskesmas. “Enam Puskesmas pada tahun ini akan diakreditasi yakni Puskesmas Teras Terunjam, Tunggal Jaya, Pondok Suguh, Retak Mudik, Bantal dan Lubuk Sanai. Saat ini masih tahap pendampingan jadi puskesmas itu didampingi dulu baik administrasinya, pembedahan visinya, nanti bila dirasa sudah cukup dan sudah sanggup dan memenuhi syarat baru kita sampaikan  ke Pusat untuk dilaksanakan penilaian, baru pihak pusat yang menentukan penilaian. Jadi nantinya mereka datang ke kita, ia menyatakan lulus atau tidaknya dan sebagai bahan gambaran semua puskesmas kita yang sudah melakukan akreditasi. Akreditasi tahun ini berbeda dengan tahun kemarin sistemnya sekarang ada 7 tahapan,  pendampingan itu dari penggalangan komitmen, pemahaman standar, assesment, ada 7 tingkatan yang jelas, urai dia.

Dinkes merencanakan akan mengusulkan 2 Puskesmas untuk disurvei tim akreditasi dari pusat pada Oktober mendatang. “Dua puskesmas akan kita usulkan untuk dilakukan survei yakni Puskesmas Bantal dan Retak Mudik sementara sisanya kita usulkan di bulan November , semoga tidak ada kendala, harapnya.

Ditanya berapa jumlah anggaran akreditasi tahun ini, ia mengatakan mencapai angka Rp. 1, 2 Miliar yang bersumber dari APBN. “Untuk akreditasi kita pakai Dana Alokasi Khusus ( DAK) non fisik dari pusat sekitar Rp. 1,2 Miliar dan untuk APBD tidak ada, kita full dari APBN dan kita harapkan penilaian akreditasi ini  kita mendapatkan nilai yang terbaik, bebernya. (Nr)  

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here