KABARRAFFLESIA.com – Warga Kota Bengkulu nampak sangat antusias mengikuti lomba gapura yang dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-73 sekaligus suksesi Asian Games 2018. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian Kota Bengkulu Medy Pebriansyah.

Dijelaskan Medy, panitia lomba gapura sudah mulai melakukan penilaian sejak Selasa (14/8/2018). Sebelumnya panitia juga telah melakukan peninjauan proses pembuatan gapura pada Sabtu dan Minggu pekan lalu.

“Hari ini, penilaian sudah rampung dan kita akan rapat untuk menentukan juara lomba gapura ini,” jelas Medy, Rabu (15/8/2018).

Lebih lanjut, ia menyampaikan ada sebanyak 12 gapura yang dinilai oleh panitia. Gapura-gapura ini tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kota Bengkulu.

“Nanti akan kita pilih tiga juara untuk mengikuti lomba di tingkat provinsi,” sambungnya.

Medy menerangkan ada tiga kriteria penilaian dalam lomba gapura ini. Pertama, kreativitas pemilihan tema yang terdiri dari penggunaan logo HUT RI ke-73, penggunaan logo Asian Games, penggunaan maskot Asian Games, serta tema Asian Games dan kemerdekaan.

Kedua, lanjutnya, kreativitas penggunaan bahan yang terdiri dari penggunaan bahan daur ulang dan kontruksi bahan. Terakhir, kreativitas visual yang terdiri dari penggunaan warna, penggunaan kearifan lokal, pencahayaan (penggunaan lampu), dan kebersihan.

“Tim penilai terdiri dari Diskominfo, Disdikbud, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas PUPR,” kata Medy.

Semangat Gotong Royong
Semngat gotong royong warga di Kota Bengkulu nampak dari penyelenggaraan lomba gapura ini. Bahkan, warga di tiap Rukun Tetangga (RT) sangat antusias membuat gapura ini dengan indah dan menarik.

Ketua RT RT 6 RW 5 Kelurahan Sumber Jaya Kampung Melayu, Eka Indrawati
menyampaikan warga yang ada di wilayahnya sangat mendukung lomba gapura ini. Apalagi tema gapura yang dibangun tak hanya tentang kemerdekaan HUT RI tapi juga menyemarakkan Asian Games 2018.

“Masyarakat sangat mendukung dan semngat untuk gotong royong, sehingga dalam dua hari gapura ini berhasil kami buat,” ungkapnya.

Dia menambahkan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan gapura ini murni sumbangan dari warga. Dimana, bahan-bahan gapura itu dibuat dari triplek bekas, tampah, handuk bekas, galon bekas, dan lainnya.

“Warga kami swadaya, ada yang menyumbangkan dana, ada juga yang berpartisipasi dengan menyumbang bahan serta tenaga,” kata dia.

Hal senada disampaikan Ketua RT 5 RW 2 Kelurahan Tanah Patah, Rustam Effendi. Menurutnya, warga cukup antusias
untuk mengerjakan gapura ini secara gotong royong. “Kami apresiasi semangat warga, walaupun dengan keterbatasan tapi kami niatkan gapura ini harus jadi dan indah,” ungkapnya.

(cho)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here