KETIKA berkunjung ke Kota Bengkulu, salah satu tempat bersejarah yang wajib dikunjungi adalah rumah Fatmawati. Kediaman istri ketiga Soekarno ini berada di Jalan Fatmawati Kelurahan Penurunan Kecamatan Ratu Samban.

Saat berkunjung ke rumah yang berada tak jauh dari Simpang Lima ini, pengunjung akan disambut patung Fatmawati. Tanpa membayar alias gratis, pengunjung bebas ‘menjelajahi’ rumah ibu dari Bekas Presiden RI Megawati itu.

Rumah panggung yang berfondasi beton ini dijaga oleh Marwan Amanadin. Sepupu Fatmawati inilah yang menjaga rumah dan memelihara rumah yang terbangun dari kayu cokelat ini.

“Fatmawati itu adalah sepupu saya. Bapak dari Fatmawati itu saudara kandung dengan bapak saya,” tutur Marwan, Rabu (05/09/2018).

Rumah ini, lanjutnya, sempat sekali direnovasi total pada tahun 1990-an. Selebihnya, hanya dilakukan pemeliharaan saja.

“Dulunya, ini adalah rumah tinggal orangtua Fatmawati pada tahun 1915. Kemudian pada tahun 1990-an, rumah ini direhab menjadi museum Fatmawati,” ungkapnya.

Rumah yang buka pada pukul 08-00 – 16.00 WIB ini berdiri di atas tanah 500 meter persegi. Di dalam rumah ini, masih terdapat pakaian asli yang sering dipakai Fatmawati.

Di ruang tamu, terpajang foto-foto Fatmawati bersama dengan Bung Karno serta anak-anak mereka yaitu, Guntur, Megawati, Fatmawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Di samping itu, tampak pula foto Fatmawati ketika melakukan berbagai kunjungan kenegaraan.

Selanjutnya, di sebelah pojok kanan ruang tamu terdapat mesin jahit. Mesin bermerk Singer buatan tahun 1941 inilah yang digunakan Fatmawati untuk menjahit Sang Saka Merah Putih.

Memang, Marwan bercerita di rumah beraksitektur khas Bengkulu inilah Fatmawati belajar menjahit. Bahkan, menjahit sudah menjadi hobi Fatmawati. Tak ayal, bila istri sang proklamator in ditunjuk sebagai penjahit sang saka merah putih.

“Selain menjahit, Fatmawati juga hobi melakukan olahraga badminton,” kenang Marwan.

Kediaman ibu negara pertama yang lahir pada 5 Februari 1923 ini tak jauh dari rumah Soekarno saat diasingkan di Bengkulu dalam kurun 1938-942. Jaraknya sekitar 200 meter saja.

Marwan mengungkapkan rumah pengasingan Bung Karno dulu menjadi pusat perkumpulan pemuda Kota Bengkulu. Fatmawati pun acap bertandang ke rumah tersebut.

“Dari sana, timbulah rasa cinta Soekarno pada Fatmawati hingga akhirnya mereka menikah,” kata dia. (MC)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here