KABARRAFFLESIA.com – Pemerintah Kota Bengkulu kembali menargetkan pembangunan infrastruktur selama lima tahun ke depan. Kegiatan ini tentunya akan menyerap banyak anggaran agar tuntas dalam pengerjaannya. Salah satu potensi sumber dana untuk pembiayaan misi tersebut adalah meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan provinsi Bengkulu didaulat untuk memberikan advokasi terkait optimalisasi masuknya PAD. “Rapat ini untuk meningkatkan PAD,” ujar Wakil WAlikota Bengkulu Dedy Wahyudi, Kamis (4/10).

Rapat koordinasi dengan BPK ini melibatkan para Camat dan Lurah se Kota Bengkulu. Rapat Gunung Bungkuk Kantor Walikota Bengkulu menjadi tempat pertemuan tersebut. “Kita ingin menjalin kerjasama dan sinergisitas dengan segala unsur pemerintahan,” paparnya.

Beberapa potensi daerah yang masih bisa dioptimalkan antara lain dari sektor pajak. Sebanyak 9800 unit kendaraan di Provinsi Bengkulu belum bayar pajak. Bahkan setengah dari data tersebut berada di Kota Bengkulu. Kemudian pajak bumi dan bangunan (PBB) masih perlu diberikan perhatian. “Camat dan lurah akan melakukan verifikasi semua potensi ini, tentu ada reward bagi Camat dan Lurah jika PBB yang terbayar memenuhi target,” tandasnya.

Untuk diketahui, Pemerintah Kota Bengkulu akan melakukan akselerasi pembangunan. Bahkan Pemkot sudah mendapat lampu hijau dari legislatif untuk melakukan pinjaman kepada PT. SMI sebesar Rp500 milyar. Dana tersebut akan dikembalikan secara bertahap melalui PAD Kota Bengkulu. Wawali menilai pembangunan Kota Bengkulu tidak bisa hanya bergantung pada APBD murni saja. (MC)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here