KABARRAFFLESIA.com – Perkembangan dunia digital berdampak positif dalam perkembangan dunia usaha. Lihat saja, banyak model bisnis baru yang lahir di era revolusi 4.0 ini. Mulai dari online shop (toko online), transportasi online, sampai pijit panggilan via aplikasi daring, semuanya bisa dibuat.

Terlebih lagi, pengguna smartphone di Indonesia merupakan terbesar nomor empat di dunia, yaitu setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Hal ini jelas membuat pasar dan peluang pembangunan usaha di bidang digital terbuka lebar. Tentu saja, kemudahan-kemudahan ini harus ditangkap dengan cepat dan tepat.

Namun demikian, bukan berarti pembangunan usaha dalam dunia digital ini bergaransi sukses. Semuanya tetap membutuhkan kemampuan membaca kesempatan dan kreatifitas mengolah peluang tersebut.

Berikut beberapa langkah dalam membangun usaha yang kami rangkum untuk pembaca:

1. Niat
Niat yang kuat untuk menjadi mandiri dan memiliki usaha menjadi pondasi penting dalam pembangunan bisnis. Sebab tanpa kemantapan hati, usaha yang dibangun juga bisa dipastikan dilaksanakan setengah hati.

2. Planning (Perencanaan)
Rencanakan usaha apa yang akan anda pilih. Cara sih gampang-gampang susah, yang jelas usaha yang direncanakan harus sesuai dengan hobi dan passion kita.

Misalnya, bila anda suka menulis maka anda bisa membuat blog atau bahkan membangun media online. Jika anda suka berjualan anda bisa menjadi reseller dari B2B marketplace atau distributor online. Lebih berani lagi? Anda juga bisa membuka e-commerce sendiri, dengan brand sendiri (tentu dengan budget yang lebih mahal).

Artinya, selain berbasis hobi, dalam perencanaan bisnis ini kita juga harus menyesuaikan dengan modal (kapital) yang kita miliki. Semakin besar modal, semakin besar usaha yang bisa dibangun, semakin besar keuntungan dan semakin besar pula resikonya. Semua itu harus masuk dalam analisa rencana kita.

3. Organizing (Persiapan)
Pada tahap ini, kita mulai mempersiapkan semua kebutuhan usaha yang akan kita bangun. Kita bisa mencatat semua yang kita butuhkan baik yang sifatnya primer maupun yang sifatnya sekunder. Kebutuhan tersebut akan kita beli dimana, di pasar tradisional atau di pusat grosir online.

Tahap ini sangat penting. Sebab, pepatah mengatakan “jika kamu gagal mempersiapkan, maka kamu mempersiapkan kegagalan.” maka dari itu, persiapkan usahamu secara tepat.

4. Actuating (Pelaksanaan)
Maksudnya, kita mulai mengeksekusi rencana dan persiapan yang telah kita susun. Jika kita ingin berjualan online, maka kita sudah mulai membuat akun, memposting barang dagangan, dan seterusnya. Singkatnya, usaha kita sudah berjalan.

5. Controling (Pengontrolan)
Usaha yang kita jalankan harus terus dikontrol. Kita memantau jalannya usaha, apakah mengalami progress yang positi atau jalan di tempat, atau malah merugi. Dari sana kita bisa membaca tindakan apa yang harus kita lakukan, misalnya menggencarkan share ke media sosial, menceritakan usaha yang tengah kita bangun dengan kolega, memasang iklan, dan lainnya.

6. Evaluating (Evaluasi)
Saatnya, kita mengevaluasi jalannya usaha. Evaluasi tidak hanya dilaksanakan ketika grafik usaha menurun, tapi saat usaha tengah menghasilkan, evaluasi tetap diperlukan. Baiknya, proses evaluasi dilaksanakan secara berkala, mingguan atau bulanan. Dengan demikian, perkembangan usaha bisa dipantau maksimal.

Demikianlah tips dari kami dalam membuka usaha. Bagaimana, anda siap mewujudkan mimpi untuk membuka bisnis di tahun 2019?

Tunggu apa lagi, langsung laksanakan saja langkah-langkah di atas dan wujudkan mimpimu untuk berdikari.

Akhirnya, semoga resolusi bisnis 2019 kita semua sukses…. 🙂

Tedi CHO

2 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here