Pertahankan Prestasi Kota Sehat, Dedy Minta Perda KTR Dilaksanakan

KABARRAFFLESIA.com – Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi meminta agar prestasi Kota Sehat Swasti Saba Wistara di Kota Bengkulu tetap dipertahankan pada tahun 2019. Dia pun meminta agar Peraturan Daerah (Perda) Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dilaksanakan secara maksimal.

“Nanti Diskominfo harus menggencarkan sosialisasi terkait larangan merokok di perkantoran, cetak stikernya. Satpol PP juga boleh sesekali melakukan razia,” kata Dedy, saat membuka Pertemuan Rutin Forum Kota Sehat dan Tim Pembina Kota Sehat Kota Bengkulu, di Kantor Walikota, Kamis (20/12).

Selain itu, Dedy juga meminta agar iklan-iklan rokok diminimalisir. Karena itu juga akan masuk dalam kriteria penilaian kota sehat.

“Nanti Dinkes coba berkoordinasi dengan DPMPTSP,” imbuhnya. (Baca juga: 2 Tenaga Kesehatan Kota Bengkulu Raih Penghargaan)

Tak hanya itu, mantan GM RBTV tersebut meminta semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mendukung kota sehat ini sesuai dengan tupoksinya masing-masing.

“Dishub misalnya, harus bisa menjamin semua traffic light menyala. Karena kalau tidak menyala berarti berpotensi terjadi kecelakaan dan itu tidak sehat,” kata dia.

Terkait pangan dan gizi, lanjutnya, harus dibuat perkebunan organik. Nanti Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan harus memiliki binaan khusus untuk penanaman sayuran organik.

“Kalau begini kan kongkrit. Kita semua harus bekerja maksimal,” tegasnya.

Menurutnya mempertahankan prestasi lebih susah daripada merebutnya. “Terimakasih kepada forum kota sehat yang telah bekerja, nanti lakukab studi ke kota-kota yang baik untuk kita tiru,” kata Dedy.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Susilawaty menyampaikan dilaksanakan kegiatan ini dalam rangka penyusunan persiapan dokumen untuk penilaian kota sehat tahun depan. “Kita ingin mempertahankan Swasti Saba Wistara pada tahun 2019,” ucapnya.

Ia menyampaikan ada 7 tatanan Kota Sehat. Diantaranya kawasan pemukiman, sarana dan prasarana umum sehat. Kemudian kehidupan masyarakat yang sehat mandiri, kawasan Hutan Kota, kawasan pariwisata sehat. Selanjutnya, kawasan industri & perkantoran sehat, tatanan ketahanan pangan & gizi serta kehidupan sosial yang sehat.

“Kalau kita kerja sama-sama tidak mungkin tidak bisa pertahankan,” tutupnya. (cho)