KABARRAFFLESIA.com – Usai membagikan sertifikat wakaf di Masjid Baitul Izzah, Padang Harapan, Gading Cempaka, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau proyek penataan kawasan Kampung Nelayan Sumber Jaya, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu, Jumat (15/2) siang.

Kepada wartawan Presiden menjelaskan, proyek penataan kampung nelayan tersebut sudah 3 (tiga) tahun dikerjakan pemerintah. 

Proyek penataan ini tidak hanya dilakukan di Bengkulu, tetapi juga ada di Tegal, Jawa Tengah, kemudian juga di Pontianak, Kalbar, yang hasilnya seperti di Kampung Nelayan Sumber Jaya, Bengkulu.

“Tapi ini, ini belum ada 20 persen loh. Ini baru kira-kira mungkin 10 persen lebih sedikitlah, jadi belum, belum, belum. Sertifikat belum diselesaikan, fasilitas umum belum, kemudian rumah-rumah yang lain yang sebelah sana juga belum,” jelas Presiden.

Penataan Kampung Nelayan ini, menurut Presiden, akan dijadikan sebagai sebuah model percontohan bagi proyek-proyek serupa di masa mendatang. Nantinya, sambung Presiden, pemerintah akan mengusahakan agar kampung-kampung nelayan akan digarap dan ditata seperti di Kampung Nelayan Sumber Jaya itu.

“Paling enggak kita miliki prototipe-prototipe penataan kampung nelayan. Nanti kalau sudah benar, baru seluruh kampung nelayan akan digarap seperti ini,” tegas Presiden Jokowi.

Penataan Kampung Nelayan Sumber Jaya itu dimulai sejak 2016 lalu. Selain Kampung Nelayan Sumber Jaya, pemerintah juga melakukan penataan kampung nelayan di 10 (sepuluh) daerah lainnya, di antaranya di Kampung Beting (Pontianak), Kampung Tegalsari (Tegal), Kampung Moro Demak (Demak), dan Kampung Untia (Makassar).

Tampak mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu antara lain Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (St)

1 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here