KABARRAFFLESIA.com – Tim Web Praktis dan Tim Sekretariat Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu beserta Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu menggelar Seminar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Go Online, di Grage Hotel, Selasa (12/2/2019).
Seminar yang dilakukan ini dalam bentuk pelatihan pemasaran produk secara online kepada 150 pelaku UMKM yang ada di Kota Bengkulu. Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi dalam kegiatan ini menyampaikan rasa bangga dan apresiasi yang tinggi atas perhatian TNP2K dan Bank BI Perwakilan Bengkulu dalam membina UMKM Kota Bengkulu.
“Pada saat ini, pelaku usaha harus cepat bertransformasi untuk mengambil momentum, seperti transportasi online, Gojek dan Grab, Ini perubahan yang tidak dapat dihindari walau banyak pro dan kontra,” ujarnya.
Disampaikan Dedy, dulu Perbankan ramai seperti pasar, sekarang Bank relatif sepi. Perubahan dari konvensional ke digital telah merubah pola, sehingga seperti bayar listrik dan PDAM bisa dibayar secara digital.
Pemasaran secara digital, lanjut Wawali, sangat sedikit dilakukan oleh UMKM Kota Bengkulu ketika kita search di Tokopedia, Bukalapak, maupun Seller Kain Besurek. “Hari ini kita akan saring pelaku UMKM di antaranya pelaku UMKM Kain Basurek untuk bertarung di market online. Saya yakin pelaku UMKM kita mampu bersaing,” ujar Dedy.
“Ke depan kita perlu menggagas desain konvensional menjadi desain besurek milenial melalui sayembara, agar banyak pilihan-pilihan alternatif seperti dasi basurek, jilbab, dan topi. Itu semua bisa menjadi inovasi kita ke depan, agar produk tidak kaku,” papar Dedy.
Sementara itu, Ketua Tim TNP2K Raden Purnama Gunawan menyampaikan kegiatan ini awalnya diinisiasi oleh Tim Sekretariat Pusat TNP2K yang dipimpin langsung oleh Wakil Presiden dan 16 Menteri.
Secara umum, katanya, ada 2 strategi inti TNP2K, yaitu melalui penurunan beban pengeluaran, dan peningkatan produktivitas UMKM yang tepat sasaran. Kota Bengkulu dinilai memiliki kelemahan dalam memanfaatkan teknologi dan belum memiliki literasi teknologi secara maksimal.
“Salah satu cara meningkatkan penjualan melalui digitalisasi UMKM, teman-teman Web Praktis akan terus membantu pelaku UMKM sampai tahap hilir,” ujar Raden Purnama Gunawan.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu Endang Kurnia Saputra pada kesempatan ini menyampaikan, saat ini angka transaksi online global trade sudah mencapai 42 persen. Aneka produk seperti kosmetik, sepatu, baju, lebih mudah dibeli lewat online melalui market place seperti Bukalapak, Tokopedia, dan Gd Id.
“Pada zaman digital sekarang, lebih baik buka tutup laptop/HP, daripada buka tutup toko. Pelaku UMKM hari ini kita belajar untuk bertransaksi online,” ungkap Endang.
Disampaikannya pula, seluruh retailer kain besurek akan ditawarkan menjadi binaan Bank Indonesia. “Pengrajin Kain Besurek ke depan akan kami kirim ke INAKRAF untuk ditampilkan di event nasional, seluruh akomodasi transportasi kita tanggung, tentu kita akan seleksi dulu. Masuk standar, kita kirim,” ujarnya.
Disamping itu, Pelaku UMKM Retail Audio Faizal Rahman menyampaikan, kegiatan ini menguntungkan bagi pelaku UMKM, karena dapat mengembangkan usaha ke sektor digital.
“Rugi bagi kami tidak ikut, zaman sekarang serba online, mudah-mudahan kegiatan ini mampu meningkatkan penjualan kami,” tutup Faizal Owner Aryo Variasi. (adv)
[…] Baca juga: UMKM Kota Bengkulu Menuju Market Online […]