dr. ALI MAHSUN ATMO, M. BIOMED. Dari ‘Penjual Krupuk’ Hingga Emban Amanah Sebagai ‘Presiden Poros Keadilan Rakyat Kecil Indonesia’

‘Ia’ adalah putra ke-5 dari 7 lelaki bersaudara dari pasangan suami istri, Alm/Almh/Almaghfirullah H Atmo dan Hj Kasi’ah ini lahir pada 10 Maret 1969 dipinggiran utara Sungai Brantas Ds. Betro Kec.Kemlagi Kab. Mojokerto Jawa Timur. Walau dibesarkan dilingkungan cadas dan sarat keterbatasan, pria sederhana ini penuh dengan prestasi. Ia meraih Predikat Cumlaude Sarjana Kedokteran (S.Ked), Mahasiswa Teladan, dan IPK  tertinggi di Fak. Kedokteran Univ. Brawijaya (FKUB) Malang Angkatan 1989. Pendidikan dasar Ia tempuh di Madrasah Ibtida’yah Al-Hidayah, SMP Gedeg dan SMAN Sooko dikampung halaman Mojokerto. Selesai meraih S. Ked. di FKUB Malang, Ia tempuh Magister Biomedik Kekhususan Imunologi (M. Biomed.) di FK UI Jakarta. Dibalik kesederhanaanya, dokter berkumis eksentrik ini miliki integritas, keberanian, dedikasi, dan tanggung jawab tinggi terhadap berbagai persoalan rakyat, bangsa, dan negara. Selalu berpikir dan miliki ide / gagasan besar tentang eksistensi dan sejarah Indonesia ke depan yang lebih baik, mandiri, maju, jaya, adil, dan Makmur.

‘Ia’ banyak berkecimpung diberbagai organisasi. Sekretaris Umum Lembaga Sosial Mabarrot PBNU 2000 – 2005 ini, kepemimpinan dan kemampuan maneje­rialnya tidak perlu diragukan lagi. Sudah tampak dan terus diasah sejak mahasiswa, baik diintra kampus sebagai Ketua Bi­dang Kerohanian Senat Mahasiswa  FKUB Malang maupun diekstra kampus sebagai Ketua Umum Badan Kordinasi Nasional (BAKORNAS) Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI) PB HMI 1995-1998. Salah satu wujud integritas, keberanian dan dedikasinya yang tinggi, Peraih Bea­siswa Supersemar dan Sasakawa Foundation Jepang ini senantiasa berupaya mengasah dan bekali hati / diri dengan kerja keras dan cerdas, fokus dan sungguh-sungguh dilandasi komitmen hati tulus ikhlas, selalu ber­proses sesuai rana tanggungjawab dan aturan dengan niat luhur dan tekad kekeh ­jadi“Bocah Angon/Penggembala” dalam perkuat dan tingkatkan kualitas diri demi kebenaran, keadilan, kemanfaatan, kesejahteraan, dan kemakmuran rakyat dan bangsa, apapun resiko bahkan nyawanya pun Ia pertaruhkan.

‘Ia’ dalam kiprahnya, beberapa posisi strategis pernah diemban, diantaranya, Ketua Umum Induk Koperasi Jasa Kesehatan Indonesia, Ketua dan Dewan Pakar Pengurus Besar Ika­tan Dokter Indonesia, Sekretaris Dewan Pembina Himpunan Persaudaraan Ojek Indonesia, Wakil Ketua Umum Bidang Politik DPP Barisan Indonesia, Sekretaris Jenderal Forum Silaturrahim Pemuda Remaja Masjid Indonesia, Sekretaris Jenderal Squad Elang Emas 335, Wakil Ketua Tim Sukses Calon Wakil Presiden RI, Ir. KH. Shalahuddin Wahid, Chairman House Of Indonesia, Dewan Pembina PP IPNU 2009-2012 dan 2012-2015, Dewan Pem­bina Utama Perguruan Pencak Silat Joko Tole, Deklarator Palapa Lima Indonesia, Ketua Umum Sekretarita Bersama Indonesia Berdaulat 2015 – sekarang. PencetusAlinomic Indonesia dan Penulis Buku Berjudul “Revolusi Kaki Lima Indonesia” ini dipercaya emban amanah Ketua Umum APKLI 2011 – 2016 hasil MUNAS IV APKLI 2011 di Semarang dan Ketua Umum APKLI 2017 – 2022 hasil MUNAS V APKLI 2017 di Depok Jawa Barat.

‘Ia’, selaku Presiden PKL Indonesia dan Pemimpin Besar Revolusi Kaki Lima Indonesia pada tanggal 10 Juni 2018 di Jakarta mendeklarasikan POROS RAKYAT KECIL INDONESIA. Sosok Inspiring, Strong Character and Risk Taker, sosok yang tidak kenal letih dan lelah, tidak takut resiko apa pun bahkan nyawanya pun dipertaruhkan ini meyakini Tuhan segera turunkan SOSOK PEMIMPIN BESAR, KSATRIA DAN SEJATI yang menjadi Presiden RI yang ‘mampu dan mau’ kembalikan Indonesia sebagai bangsa negara merdeka, bersatu, berdaulat, besar, kaya raya, strategis, dan unggul, serta wujudkan Indonesia jaya, adil dan makmur. Bahkan Ia akan melawan siapapun, baik para pecundang anak bangsa sendiri mau pun bangsa asing yang menindas dan menjajah Indonesia. Ia  bertekad bulat memimpin sendiri kalau memang Raden Wijaya Vs Kubilai Khan Jilid II harus terjadi lagi demi merah putih, NKRI dan nusantara Indonesia. Ia pun menyampaikannya dalam wujud nyata dengan lantang pada “Do’a Nusantara dan Kirab Obor Bendera Mera Putih Kolosal “PKL Menggugat Untuk Indonesia Berdaulat” Puncak Harlah APKLI XXV – ¼ Abad Perjuangan PKL Indonesia, Sabtu – Minggu, 24 – 25 Februri 2018 di / dari Pusara Makam Raden Wijaya Siti Inggil di / menuju Pnedopo Agung (tempat Sumpah Amukti Palapa Gajah Mada Mahapatih Majapahit) Trowulan Mojokerto Jawa Timur.

‘Ia’ memiliki karir dan pengalaman diberbagai organisasi kemahasiswaan maupun kemasyarakatan yang cukup panjang dan cemerlang, serta berpegang teguh pada prinsip Taat, Tekun, Jujur, Sabar, dan Ikhlas dalam menghadapai berbagai patrian pahit getir, tajam dan terjalnya gulungan ombak kehidupan yang dialaminya sejak kecil hingga saat ini. Tidak heran kemudian, kalau sosok sahaja berwibawa ini memiliki : (1) Tatanan hati yang kokoh, (2) Kemampuan tata kelola organisasi yang sangat baik dan teruji (good organization governance), (4) Memiliki jaringan yang luas (management by network), (4) Kemampuan yang andal dalam strategi kecepatan waktu (base time strategy), serta, (5). Senantiasa kedepank­an kemanfaatan sebagai dharma bakti diri kepada orang tua, rakyat, bangsa, negara, dan nusantara Indonesia.

‘Ia’, yang pernah alami perjalanan hidup san­gat beragam, saat mengenyam pendidikan MI, SMP, SMA hingga di Universitas, ‘mantan penjual krupuk, mantan penjual tahu solet, mantan penjual sayur dan layang-layang, mantan pembuat batu bata (bangunan), mantan peternak ayam dan sapi, mantan tukang service dan strom accu, mantan tukang cat mobil, mantan sopir / penge­mudi angkutan pedesaan jurusan Les Padangan (Mojokerto) – Tapen (Jombang) ini’, memiliki komitmen sosial sangat tinggi terhadap masyarakat yang kurang beruntung. Berbagai upaya telah, tengah dan terus dilakukan, berikan bantuan kepada siapa pun yang memerlukan­nya tanpa pandang bulu sesuai dengan kemampuan dengan ikhlas, baik secara pribadi atau melalui or­ganisasi/lembaga kemasyarakatan yang digelutinya. Pria berumur 49 tahun ini jugamemiliki komitmen tinggi terhadap dunia pendidikan. Di tempat dimana ia meniti pendidikan Madrasah Ibtida’iyah mendapat amanah Ketua Umum Yayasan Pendidikan dan Sosial Al-Hidayah 2006- 2011. Per tanggal 18 Desember 2010 hingga 2012 dipercaya sebagai Pembantu Rektor V Universitas Darul ‘Ulum Jombang Jawa Timur. Ia ringan tangan berbuat nyata tingkatkan kualitas, produktifitas, dan daya saing SDM Indonesia.

‘Ia’ adalah  sosok tangguh hasil patrian dahsyatnya gulungan ombak kehidupan ini saat mendapatkan amanah Ketua Umum AP­KLI 2011 – 2016 hasil MUNAS IV APKLI di Semarang meyakininya sebagai anugerah, kehendak dan ridho Tuhan, dimana sebagai insan beragama maupun warga bangsa jadikan APKLI dan pemberdayaan Pedagang Kaki Lima (PKL) sebagai aras perjuangan dan pengabdian yang sejati dalam AMUKTI NUSWANTORO bumikan rahmatan lil’alamindan penggapaian cita-cita Indonesia. ‘Menurut Ia, jumlah PKL Indonesia 25,1 juta rata-rata serap 3-4 atau sekitar 90 juta tenaga kerja adalah pemutar roda ekonomi terbesar dinegeri ini berkisar 55% dari PDB Indonesia merupakan instrumen penting dan strategis untuk perkokoh ketahanan dan kemandirian perekonomian bangsa, penciptaan lapangan kerja, menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan, mudahkan masyarakat penuhi kebutuhan hidup, serta perkokoh karakter dan jati diri, persatuan dan kesatuan, patriotisme, nasionalisme dan rasa cinta bangga kepada Indonesia, serta kemandirian ideologi, politik, dan kepemimpi­nan bangsa’. “Visi besar Ia sebagai Ketua Umum APKLI 2011-2016 bertekada bulat jadikan APKLI sebagai garda depan pastikan kesempatan usaha dan tingkatkan kesejahteraan dan keadilan sosial PKL diseluruh Indonesia, berbasis mana­jemen jaringan (network management), strategi kecepatan waktu (base time strat­egy), dan tata kelola organisasi yang baik (good organization governance)”. Diberbagai kesempatan Ia sampaikan dengan berani visinya sebagai Ketua Umum APKLI Periode 2017 – 2022, yaitu ‘Menegakkan kembali ekonomi rakyat, merebut kembali kedaulatan ekonomi bangsa dari cengkraman bangsa asing untuk menyelamatkan Merah Putih, NKRI dan Nusantara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika melalui Revolusi Kaki Lima Indonesia’. ‘Ia lah yang meluncurkan motto gerakan revolusi kaki lima, “Revolusi Kaki Lima Indonesia Untuk Merah Putih, NKRI dan Nusantara Indonesia”, dan “Gerakan Nasional Ekonomi Rakyat Dari, Oleh dan Untuk Bangsa Indonesia” di Gunung Lawu Tawangmangu Karanganyar Jawa Tengah pada Pembukaan Rakernas APKLI tanggal 22 Desember 2017. “Indonesia harus segera bangkit dan cita-cita bangsa bangsa harus segera terwujud, bukan sebaliknya seperti saat ini Indonesia mendadak kerdil, miskin, terbelakang, harkat dan martabat bangsa ini sering dilecehkan bangsa asing bahkan Indonesia sudah tidak berdaulat lagi, dijajah kembali oleh bangsa asing. Lawan, Merdeka atau Mati!!!!

‘Ia’, pria sahaja yang ‘ngompol’ dan tidur diatas sobekan tikar sejak kecil hingga kelas II SMA ini di Gedung Joeang 45 Jakarta 24 Januari 2019 kumandangkan Pidato Kebangsaan bertajuk “Peta Jalan Indonesia 1945-2080, Kotak Pandora, Keadilan, dan Adidaya – Sapu Jagat Nusantara”, dan  ditempat yang sama, selaku Dewan Pendiri Mewakili Jawa dan Presiden PKR Indonesia, Rabu Pon, 27 Februari 2029 deklarasikan Ormas POROS KEADILAN RAKYAT KECIL INDONESIA yang memiliki VISI AGUNG ‘Menghantarkan rakyat kecil Indonesia memasuki Era Keadilan 2024-2060 mewujudkan Indonesia Jaya, Adil dan Makmur Berdasarkan Pancasila dan UUD 19145 Dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika’.
‘Ia’ yang memiliki seorang pu­tra, Muhammad Jihadilan Aliansyah Putra (Dilan – 20 tahun, Mahasiswa Teknik Kima UI), seorang Putri, Nabila Aliya Nilasari (Nila – 16 tahun, Pelajar SMAN 14 Jakarta Timur) dari Istri Tercinta, Yuli Resminarsari, S. Sos. ini haqqul yakin bahwa lima misi besar yang Ia sebut PANCA MISI AGUNG PKR INDONESIA mampu wujudkan Indonesia Jaya, Adil dan Makmur di Era Keadilan yang diyakininya dimulai tahun 2024 hingga 2060. Pertama, mendampingi, melindungi dan memberdayakan pelaku ekonomi rakyat kecil untuk maju, berkembang dan unggul menghadapi era super kapitalis dan revolusi industri 4.0, dan hidupnya sejahtera dan makmur secara berkeadilan, serta miliki patriotisme, nasionalisme, karakter dan jati diri yang kokoh, dan cinta bangga terhadap Indonesia. Kedua; mendampingi, melindungi dan memberdayakan generasi penerus bangsa (siswa, pelajar, mahasiswa dan pemuda) menjadi kader pemimpin bangsa yang handal dan unggul yang memiliki patriotisme, nasionalisme, karakter dan jati diri yang kokoh, dan cinta bangga terhadap Indonesia. Ketiga, merawat dan melestarikan tatanan nilai, budaya dan peradaban bangsa dari perjalanan panjang sejarah nenek moyang leluhur nusantara Indonesia. Ke-empat, mewujudkan tatanan nilai ketuhanan dengan kedepankan toleransi sesuai dengan agama / kepercayaan terhadap Tuhan YME dalam kehidupan sehari-hari, dan tata kelola bangsa negara, serta mencegah / meredam konflik antar (intermal) umat beragama / penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME khususnya konflik antar umat islam. Kelima, mewujudkan keseimbangan keberadaan dan kehadiran Tuhan, rakyat, bumi nusantara, dan tatanan nilai, budaya dan peradaban bangsa dari perjalanan panjang sejarah nenek moyang leluhur nusantara Indonesia dalam tata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

‘Ia’ yang pernah menulis tajuk “Bahagia itu indah dan sederhana, hidup bermanfaat bagi yang lain” dalam buku “100 Kiprah Alumni Universitas Brawijaya” (Malang 2013) dalam menapaki hidupnya terinspirasi dan terwarnai makna mendalam dari tembang ‘Lir Ilir dan Dandang Gula’ karya Kanjeng Sunan Kalijogo, serta wasiat kedua orang tuanya: “Dimanapun berada, kapanpun waktunya, dan dalam kondisi bagaimanapun, hidup itu musti senantiasa ingat dan bersama Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah Swt. Hidup itu musti selalu memberikan bantuan / kemanfaatan kepada / bagi siapapun yang memerlukannya dengan tidak pandang bulu sebatas kemampuan dengan ikhlas”.
Salam, INDONESIA JAYA, ADIL DAN MAKMUR!!! (Rls)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here