KABARRAFFLESIA.com – Siapa yang tak tahu Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif. Cendikiawan muslim yang akrab dengan pemikiran islam inklusif itu ternyata pernah memperjuangkan Indonesia menjadi negara yang berasaskan Islam.
Hal itu terungkap dari diskusi yang digelar komunitas Rafflesia Membaca, Jumat (31/5). Diskusi ini digelar untuk memperingati milad Buya Syafii yang ke-84 tahun.
Dijelaskan Direktur Penerbit Ombak, M Nursam, ide negara islam itu pernah diperjuangkan Buya Safii saat menjadi juru kampanye Partai Masyumi di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. “Kita ketahui Masyumi adalah partai yang memperjuangkan islam sebagai dasar negara Indonesia,” jelasnya.
Menurut Nursam, pemikiran mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini berubah saat ia akhirnya kuliah di Chicago. Di sana, ia banyak bertemu dengan tokoh-tokoh islam progresif.
“Lingkungan, bacaan, dan lainnya akhirnya mengubah pemikiran Buya Syafii,” ungkapnya.
Seusai menyelesaikan pendidikan dari Chicago, Maarif akhirnya fokus memperjuangkan islam sebagai nilai. Pimpinan Suara Muhammadiyah itu bahkan pernah mengorganisir kelompok diskusi yang berisikan pemikir-pemikir islam dari kalangan pemuda. Inilah yang nantinya menjadi cikal bakal Maarif Institute yang ia dirikan.
“Menurut Buya Syafii islam tak harus berakhir pada islam politik. Kita bisa lihat dari gagasan-gagasan Maarif Institute, isu yang diyakini oleh Syafii misalnya terkait toleransi, kemanusiaan, dan lainnya,” papar Nursam.
Tak hanya itu, Nursam menilai, Syafii juga tak gila jabatan. Misalnya saat 2002, ia sempat dirayu untuk menjadi komisaris utama Garuda. Bak rajawali tanpa sarang, tawaran menggiurkan itu ditolak mentah-mentah oleh pria berdarah Minang itu.
“Dia tidak mau karena kalau dia cari kekuasaan dia sudah dapatkan di Muhammadiyah yang merupakan organisasi islam terbesar di dunia,” jelasnya.
Namun, Nursam tak menampik saat ini Syafii yang berkawan dengan Amien Rais itu sekarang menjabat sebagai Dewan Pengarah BPIP. “Jabatan itu ia ambil karena tidak bisa mengelak lagi. Semua ormas islam, semua politisi meminta dia untuk masuk dalam BPIP,” kata dia. (cho)