KABARRAFFLESIA.com – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Bengkulu gelar Pelatihan Membatik UMKM Tahun 2019 dengan tema Meningkatkan Sumber Daya Manusia Khususnya Perempuan Melalui Inovasi Pengembangan UMKM Agar Bisa Bersaing Secara Global. Hotel Rafless, Kamis (22/08/2019).
Ketua GOW Kota Bengkulu Dian Fitriani dalam sambutannya menyampaikan sejak tanggal 2 Oktober 2009 UNESCO meresmikan batik Indonesia sebagai warisan kemanusiaan, untuk menjaga dan melestarikannya maka kita perlu menanamkan kecintaan kepada seni budaya Indonesia khususnya dikalangan generasi muda.
“Salah satu cara melestarikan warisan batik tersebut adalah memberikan pengalaman pelatihan membatik,” ucap Ketua GOW Kota Bengkulu Dian Fitriani Wahyudi.
Ia menjelaskan, pelatihan ini ialah salah satu usaha Kota Bengkulu untuk memfasilitasi warga nya dalam mengembangkan batik agar lebih dikenal lagi secara luas.
“Pemerintah Kota Bengkulu berusaha untuk memfasilitasi warga Kota Bengkulu yang sudah memiliki kemampuan membatik untuk memiliki pelatiha, sehingga nantinya ilmunya bisa bermanfaat dan bisa diambil dari pelatihan ini,” ungkap Dian
Selain itu, pelatihan membatik membangun imajinasi dari para peserta serta melestarikan budaya setempat. Dimana, Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu baru saja meresmikan batik besurek yang terbaru yaitu batik Hidayah dan Doa (HD) dengan seni batik yang tidak menghilangkan ciri khas dari batik besurek pada umumnya, yaitu dengan simbol bunga Raflesia dan tulisan Arabnya.
Pelatihan membatik di Hotel Rafles diikuti 40 peserta yang dibuka secara resmi oleh Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi serta menghadirkan narasumber Doni Roesmandan dari BEMZ Collection yang juga merupakan desainer motif batik besurek HD.
Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi membuka secara resmi kegiatan-kegiatan; Pelatihan Membatik UMKM Tahun 2019 yang diselenggarakan oleh GOW memberikan apresiasi untuk peserta pelatihan.
“Banyak batik yang ada di Indonesia tetapi batik Bengkulu la yang memiliki ciri khas yang tidak ada duanya, batik besurek ini menjadi kebanggaan Pemerintah Kota Bengkulu. Kami Walikota dan Wakil Walikota bangga dengan warisan kota Bengkulu. Istri saya paling tahu hobi saya pakai batik”, ungkap Dedy
Lanjutnya, Bang Doni ini Alhamdulillah telah berhasil merumuskan model batik HD batik Harapan dan Doa untuk Kota Bengkulu. Pak Walikota dan saya juga sudah pakai, tapi untuk menemukan format itu saya bicarakan secara panjang lebar hingga menemukan hasil yang benar-benar maksimal.
Ia berharap kualitas batik besurek agar ditingkatkan lagi dan dikreasikan sesuai dengan perkembangan fashion.
“Kami mengajak untuk semuanya itu terus berinovasi dan berkreasi. Kalau misalkan batik ini tidak ada kreativitas dan inovasi maka akan terjadi kejenuhan. Saya bangga melihat diantara peserta-peserta ini banyak anak muda, karena anak muda itu identik dengan kebaruan dan berpikirnya out of the box,” ungkapnya.
“Adek-adek coba dirancang batik besurek yang bisa kalian kenakan pada hari-hari biasa, bisa dibawa nonton ke XXI, nongkrong dan kumpul-kumpul sehingga kita membuat batik itu tidak kalah keren,” ajak Dedy Wahyudi. (MC)