Oleh: Agustinus Kabuaya*

Prinsip Membangun Persatuan diantara orang Papua. Sesama orang Papua baik golongan, individu, organisasi harus bisa saling Menerima, mengakui dan menghormati. Bangunan persatuan tidak kuat karena ingin menang sendiri tanpa mengakui orang lain, tidak bisa menerima pandangan arah dan sikap orang lain.

Sulit mengakui kelebihan dan eksistensi kelompok, individu dan golongan yang ada. Tanpa persatuan berat untuk mencapai tujuan bersama. Di dalam persatuan terdapat kekuatan, di dalam perpecahan yang ada hanya kelemahan dan kehancuran.

Prinsip hidup orang Papua saling mengakui dan saling percaya. Mau liat buktinya, pergi ke kampung-kampung liat rumah mereka orang Papua di kampung-kampung tidak ada pagar yang tinggi bagai pagar penjara yang memisahkan kehidupan satu dan yang lain. Mereka tidak takut pencuri apalagi kehilangan sesuatu. Karena mereka percaya rumah tetanga saling melindungi.

Budaya transparansi, sikap terus terang dalam menyampaikan pendapat tanpa neka neko apalagi beralibi dan berdalih. Lantang menyampaikan kemarahan, ketidak sukaan dan penolakan menjadi prinsip umum orang Papua. Tapi mereka tau cara membangun rekonsiliasi diantara mereka.

Mereka bisa spontan berbeda pendapat dan bisa pecah konflk. Tapi akhirnya, Mereka menemukan jalan kembali kepada perdamaian yang bisa di simbolkan dalambnya bentuk. Anak yang di ganti sebagai alat pendamai, pembayaran adat zebagai perjanjian damai dan rekonsiliasi. Mereka tau cara dan jalan kembali besatu.

Berbeda dengan hari ini, anak muda Papua berbeda pandangan bukan kawan berpikir, tetapi lawan. Saling mempertahankan statusquo, saling menyerang hingga aspek-aspek yang lebih pribadi.

Bahkan budaya baru saling bergosip yang tidak tercatat dalamkamus hidup OAP. Kondisis sosial rumit memproduksi banyak perubahan. Salam persatuan, salam perdamaian.

Tiga Prinsip Nilai Yang Noken Ilmu Tawarkan Untuk Harmoni Sosial Papua.
#Save Saling Menerima
#Save Saling Mengakui
#Save Saling Menghormati

Benturan sosial abtara peradaban ekonomi, hukum, politik sosial budaya membuat kita berjalan tanpa arah, tercabut dari akar-akar budaya kita yang menjunjung tinggi nilai-nilainpersatuan, kebersamaan, kekeluargaan dan penghormatan kepada sesama. Kita dibuat seolah-olah budaya dasar kita barbarian.

*Aktivis PRD Papua

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here