KABARRAFFLESIA.com – Mantan Wakil Gubernur Bengkulu, HM Syamlan Lc angkat bicara terkait rencana pembangunan monumen atau patung Fatmawati di Simpang Lima Ratu Samban Kota Bengkulu. Dia bahkan menyesalkan rencana tersebut.

“Itu sesuatu yang kurang pas jika dibangun dengan patung sosok seorang manusia. Apalagi sosok tertentu atau tokoh tertentu,” jelas Syamlan.

Ulama yang dikenal tegas dalam hal akidah ini pun mempertanyakan tujuan pembangunan tersebut. “Itu apa tujuannya dibuat? Jika tujuannya dibuat dalam rangka mengundang wisatawan, maka begitulah orang musyrik punya dahlinya membuat patung patung dalam kerangka itu,” paparnya.

Dia sebenarnya tak mempermasalahkan pembangunan monumen. Namun, monumen yang dibangun seharusnya yang mengingatkan keimanan, ketauhidan dan juga menyerukan hal hal yang bersifat perbaikan moral.

“Bukan suatu yang tidak ada gunanya, apa itu filosofisnya dibuat patung-patung yang sangat sulit diterima dengan rasa keimanan yang baik. Seharusnya kita lihat Kota Mekkah, masuk kota Mekah ada gerbang yang dalam bentuk Kitab, artinya itu menunjukan kita untuk rajin membaca kitab Allah,” tegasnya.

Ia menanggapi, jika diganti dari monumen sebelumnya yakni patung kuda diganti dengan rencananya patung sosok manusia itu tentunya mubazir.

“Oleh sebab itu, untuk apa diganti jika tidak ada gunanya untuk sesuatu yang baik. Kalau diganti dengan sesuatu yang baik atau sesuatu yang menunjukan kota religius, maka silahkan dibangun monumen yang membawa nuansa yang lebih religius,” ucapnya.

Lebih lanjut, Syamlan menyebutkan sejarah patung bukan dari sejarah Islam. Dalil-dalil yang mengharamkan pembangunan patung pun banyak sekali.

“Jika alasannya seni dan sebagainya, begitulah yang dihadapi Nabi Muhammad SAW pada zaman jahiliah. Namun dengan tidak adanya patung-patung justru menambah keberkahan. Bisa kita lihat, rasakan dan saksikan, bagaimana Kota Mekkah dan Madinah diberikan keberkahan oleh Allah SWT,” demikian Ustaz Syamlan.

Seperti diketahui bersama, sejak tahun 2006 berdiri kokoh patung kuda. Namun di pertengahan 2019, patung itu tersebut akan diganti dengan patung berupa sosok manusia, yaitu sosok dari ibu negara pertama Republik Indonesia Fatmawati. Biaya pembangunan monumen Fatmawati ditaksir mencapai Rp5 miliar. (YB/c)

4 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here