KABARRAFFLESIA.com – Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak (PA) Arist Merdeka Sirait mengatakan tidaklah terbantahkan bahwa penggunaan Brand Image Djarum dan Jersey yang dipakai anak sebagai peserta Audisi Beasiswa Bulutangkis Djarum yang diselenggarakan PB Djarum adalah iklan terselubung Rokok Djarum. Ia nilai itu merupakan praktek eksploitasi terhadap anak yakni memanfaatkan anak untuk memperkenalkan kepada anak bahwa rokok adalah produk normal.

Disamping itu, tidaklah juga bisa terbantahkan dan terpisahkan bahwa brand image Djarum dan Jersey yang digunakan peserta audisi identik dengan Rokok Djarum.

“Ini terkesan adalah cara jitu industri rokok memperkenalkan produknya kepada anak. Dengan acara ini ribuan anak-anak secara tidak langsung diperkenalkan dengan rokok,” kata Arist, kepada KabarRafflesia.com, Minggu (8/9).

Oleh sebab itu, kata Arist, dalam perspektif perlindungan anak dari bahaya zat adiktif termasuk bahaya rokok dan demi kepentingan terbaik anak atas haknya terhadap kesehatan dasar. Tidaklah berlebihan jika Komnas Perlindungan Anak sebagai institusi independen yang diberikan mandat tugas dan fungsi untuk memberikan pembelaan dan perlidungan Anak menolak secara tegas segala bentuk iklan, promosi dan sponsor rokok dikalangan anak-anak melalui pencarian minat dan bakat anak atas olahraga bulutangkis.

Lebih jauh Arist menjelaskan, bahwa target sasaran iklan, promosi dan sponsor rokok adalah anak-anak remaja sebagai pengganti perokok yang sakit dan bahkan meninggal dunia. Oleh sebab itu Komnas Perlindungan Anak secara Total (Total ban) menolak segala bentuk Iklan promosi dan sponsor rokok.

Lebih tegas lagi Arist mengatakan, semua orang tahu bahwa anak korban eksploitasi industri rokok secara subsitusi selalu menempatkan bahwa remaja adalah target pasar untuk menggantikan rokok senior yang sudah meninggal atau berhenti merokok.

Kemudian secara kontinuitas industri rokok mengatakan bahwa semakin Dini remaja merokok semakin besar keuntungan bagi ini rokok karena anak adalah bisnis konsumen jangka panjang sementara dalam pendekatan “loyalitas” remaja sangat loyal terhadap merek rokok yang dihisapnya.

“Faktor-faktor yang mempengaruhi anak menjadi perokok adalah iklan promosi dan sponsor rokok, kemudian akses anak terhadap rokok sebab Rokok dapat dijual batangan dengan harga murah dan ditengah kehidupan masyarakat rokok dianggap hal yang biasa dan normal serta secara sosial orang-orang merokok di mana saja saja dan kapan saja,” jelasnya.

Disamping itu, pria kelahiran Pematang Siantar itu menambahkan, industri rokok selalu menargetkan bahwa “remaja hari ini adalah calon pelanggan tetap hari esok”. Sebab mayoritas perokok memulai dan mengenal rokok ketika remaja.

Oleh sebab itu, perokok remaja telah menjadi faktor penting dalam perkembangan setiap industri rokok. Dalam 50 tahun terakhir ini perokok remaja adalah satu-satunya sumber pokok pengganti. Jika remaja tidak merokok maka industri rokok akan kehilangan pelanggan.

“Indonesia berada dalam situasi darurat rokok,” tegasnya.

Dengan demikian bersesuaian dengan dan atas UU RI Nonor : 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak, UU RI tentang Kesehatan serta Peraturan Pemerintah (PP) Nomor : 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan dan melarang menggunakan logo dan brand image produk tembakau memberikan apreasi kepada PB Djarum yang telah memutuskan untuk meniadakan event audisi Umum Beasiswa Bulutangkis Djarum yang meggunakan brand Image Djarum dan Jersey yang digunakan anak sepajang pencarian bakat dan minat anak atas olahraga bulutangkis yang disampaikan Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Founfation dalam keterangan persnya di Hotel Aston Imperium Sabtu 07/09.

Tentu untuk tidak meniadakan atau menghilangkan kesempatan bagi anak-anak dalam mengembangkan
haknya bakat minat dibidang olahraga Bulutangkis dan demi anak-anak terbebas dari eksploitasi industri rokok serta korban dari iklan rokok terselubung, dan demi kepentingan dan kesepatan anak untuk mengembangkan bakat dan minat anak pada event Audisi Beasiswa Bulutangkis Djarum yang tengah dilaksakan di Purwokarta, dan akan diselenggarakan di Solo dan diakhiri event ini Kudus sudahlah tepat dalam Audisi Pencarian bakat dan minat anak membebaskan penggunaan brand image Djarum dan Jersey yang digunakan anak sebagai peserta Audisi.

Arist Merdeka menambahkan, dan sangatlah tepat agar anak tidak menjadi korban iklan rokok terselubung dan terhindar dari praktek eksploitasi, anak-anak sebagai peserta audisi, wajib hukumnya PB Djarum meminta anak mengunakan kaos dan atau jersey dari masing-masing club yang diwakilinya. Dan PB Djarum melakukan audisi di masing-masing club.

“Ini adalah cara bijak dalam memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan bakat dan minatnya dibidang olahraga Bulutangkis dan terbebas dari iklan tokok terselubung,” tambahnya.

Untuk keputusan PD Djarum meniadakan penggunaan brand image Djarum dalam setiap event pecarian bakat dan minat anak dibidang olahraga Bulutangkis yang diselenggarakan Djarum Foundation termasuk event yang akan dilakukan di Solo dan diakhiri di Kudus, “Komnas Perlindungan Anak akan terus memantau kegiatan tersebut,” demikian Arist. (rls)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here