Kabarrafflesia.com – Marilah kita selalu mensyukuri anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah Swt., hanya atas kehendak dan ridho-Nya lah pada siang berbahagia ini di Markas Besar Perjuangan Rakyat Kecil – Kawulo Alit Indonesia Cempaka Putih Jakarta, Senin Pahing, tanggal Sembilan (9) bulan Sembilan (9) tahun 2019, kita semua masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk bersilaturahim, untuk selalu berupaya agar kehidupan rakyat, bangsa, negara dan nusantara kita ini semakin lebih baik, semakin aman, damai, dan sentosa. Kita semua berharap ke depan kehidupan di negeri ini adem, ayem, tentrem, kertoraharjo atas kehendak dan ridho Tuhan Yang Maha Jaiz, Allah SWT, amin yra.
Pada hari ini selaku Deklarator PALAPA LIMA INDONESIA – Satu Kesatuan Tiga Pilar Segitiga Emas Indonesia, 1. Pilar Kepemimpinan Bangsa, 2. Pilar Perekonomian Bangsa (Imagenary Holding Company Nusantara), dan, 3. Keadilan dan Kesejahteraan Rakyat (Justice and Welfare State the all Peolples) Pengejahwantahan Cita-cita Bangsa Amanah Pembukaan UUD 1945)- yang saya deklarasikan pada tanggal 7 januari 2014 di Pendopo Agung Trowulan Mojokerto Jawa Timur – tempat Sumpah Amukti Palapa Mahapatih Majapahit Gajah Mada, saya mengajak kita semua, mengajak segenap rakyat dan bangsa dibumi nusantara untuk selalu mengingat sejarah, untuk selalu mengingat, merawat dan melestarikan adat istiadat, budaya dan peradaban bangsa warisan leluhur nusantara agar kehidupan bangsa ini kedepan semakin bersatu, semakin solid dan utuh, semakin sejahtera dan makmur secara berkeadilan.
“Sebuah bangsa tidak akan bisa menjadi besar, begitu juga manusia kalau manusia dan bangsa itu tidak ingin dan tidak berupaya untuk selalu mendekatkan diri kepada alam semesta, baik yang kasat mata maupun yang tidak kasat mata. Begitu pula, bangsa kita akan hancur, juga segenap manusia diatas bumi nusantara akan gagal dalam hidupnya didunia tatkala melupakan sejarah, melupakan warisan leluhur bangsa, melupakan tatanan nilai, budaya dan peradaban peninggalan leluhur nusantara”.
Sejak 17 Agustus 1945 tatkala Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan Kemerdekaan RI hingga hari ini, Indonesia sebagai bangsa dan negara dikelola dengan tidak selalu menghadirkan Tuhan, rakyat, alam semesta bumi nusantara, juga tidak selalu menghadirkan sejarah perjalanan panjang dan mendalam bangsa, dan tidak selalu menghadirkan tatanan nilai, budaya, dan peradaban warisan leluhur nusantara. Oleh karena itu, pada kesempatan yang mulia ini, selaku rakyat, sebagai warga negara RI dan Deklarator PALAPA LIMA INDONESIA, saya ingin menyampaikan pesan kepada segenap elit dinegeri ini, segenap kekuatan elemen masyarakat, segenap rakyat dan bangsa diseluruh tanah air, mari kita semua untuk menyadari bahwa bangsa dan negeri ini adalah yang terkuat, terbesar dan terkaya didunia. Mari kita bersama-sama menyadari bahwa keberadaan dan situasi kondisi negeri kita hari ini bukan kesalahan siapa-siapa, buka kesalahan bangsa asing, namun kita semua harus selalu introspeksi diri, kita semua harus tetap dan terus berusaha mengelola negeri ini selalu bersandarkan kepada Ketuhanan, Kerakyatan, Alam Semesta, dan Tatan Nilai, Busaya dan Peradaban Warisan Leluhur Nusantara.
Pada hari ini pula, saya menjalankan sebuah amanah untuk menetapkan dan meluncurkan sebuah simbolitas yang membakar kobaran api semangat dan kesadaran kebangkitan bagi rakyat, bangsa dan negeri ini. Sebuah simbolitas sebagai ICON adanya sebuah upaya anak bangsa, upaya kita semua untuk mewujudkan sebuah cita-cita luhur dan mulia amanah leluhur nusantara guna mewujudkan keadilan dan kesejahteraan di negeri ini. Oleh karena itu, pada hari ini, Senin Pahing tanggal 9 bulan 9 tahun 2019 di Markas Besar Perjuangan Rakyat Kecil – Kawulo Alit Cempaka Putih Timur Jakarta, saya tetapkan dan luncurkan “GUMREGAH”. Yaitu sebuah kesadaran secara penuh, sebuah semangat yang sangat kuat untuk kebangkitan menuju kehidupan yang lebih baik berdasarkan sebuah perjalanan yang sangat panjang dan sangat mendalam, baik secara internal maupun eksternal terhadap berbagai persoalan, masalah dan tantangan bangsa dan negara kita untuk mewujudkan perubahan besar, perubahan dahsyat menuju sebuah titik muara, yaitu terwujudnya kejayaan nusantara II abad XII yang adil, makmur dan adidaya.
GUMREGAH ini merupakan sebuah satu KATA KUNO dari leluhur nusantara yang diharapkan dan insyaAllah segera merasuki hati seluruh rakyat dan bangsa Indonesia diseluruh tanah air untuk selalu optimis, untuk selalu kerja keras dan cerdas tanpa kenal lelah dan letih. Apapun resikonya, hidup kita, hidup keluarga kita, hidup rakyat dan bangsa kita harus lebih baik, lebih sejahtera dan makmur secara berkeadilan hari ini dan dimasa-masa mendatang. Demikian pula, dengan semangat kobaran api GUMREGAH negeri ini segera bangkit dan kembali menjadi negara bangsa terbesar, terkuat, terkaya didunia, dan paling strategis di bumi ini atas kehendak dan ridho Tuhan Yang Maha Kuasa Allah Swt.
Izinkan saya untuk menyampaikan bahwa GUMREGAH ini diharapkan bisa menjadi sebuah ‘SEMANGAT BARU’ diseluruh tanah air karena jalan masih panjang, jalan masih luas, sinar atau cahaya rembulan masih terang gemerlapan, serta masa depan bangsa dan negeri ini masih baik dan masih luas untuk ke depan. GUMREGAH ini saya harapkan, dan saya yang mempelopori mejadi sebuah simbol perjuangan, sebuah simbol semangat kesadaran kita untuk bangkit, bangkit dan bangkit demi terciptanya sebuah kehidupan yang lebih baik, aman, damai, sentosa, sejahtera dan makmur secara berkeadilan. Oleh karena itu LOGO GUMREGAH dalam waktu secepat-cepatnya saya akan berusaha dan berdoa mewarnai semua atribut dan asesoris di negeri ini. InsyaAllah dalam dekat pula, PIN GUMREGAH, TOPI GUMREGAH, KAOS GUMREGAH, SANDAL GUMREGAH dan atribut asesoris lainnya akan segera menyebar dan merasuk diseluruh pelosok tanah air nusantara.
Apa yang saya sampaikan ini tersetir dari bagian tembang Lir Ilir Kanjeng Sunan Kalijogo “ … kumitir bedah ing pinggir. Ndomdomono … Djlumatono ….” Bahwa saat ini pakaian bangsa dan negeri ini robek compang camping. Pakain itu adalah tatanan nilai, budaya dan peradaban warisan leluhur nusantara, juga aset dan kekayaan alam bangsa dan negeri ini sudah 700 tahun (sejak abad XIV pasca Majapahit) terkoyak politik devide et impera (pecah belah bangsa) dan hedonisme. Pakaian bangsa dan negeri ini yang robek (kumitir bedah ing pinggir) harus dan wajib kita jahit kembali (ndomdomono), harus dan wajib kita rawat kembali (djlumatono) untuk menatap masa depan yang jauh lebih baik (kanggo sebo mengko sore). Oleh karena itu, melalui kesempatan yang mulia ini saya berharap generas penerus bangsa dan segenap elemen kekuatan masyarakat diseluruh tanah air menyadari, bersama, bersatu, dan seluruhnya untuk menjadi patriot-patriot bangsa guna menatap masa depan yang lebih baik karena jalan masih panjang, jalan masih luas, rembulan masih terang benderang dan aset kekayaan alam nunsatara masih utuh atas kehendak dan ridho tuhan yang maha kuasa (mumpung padang rembulane. Mumpung jembar kalangane. Yo sorak o sorak iyo!!!). Tak ada kata lain keculai GUMREGAH – bangkit!!!
Nusantara ini adalah negeri pilihan Tuhan. Ibarat surga pernah bocor. Dan bocorannya jatuh dibumi nusatara. Negeri ini sangat kaya raya, apapun ditanam tumbuh hijau royo-royo. Kandungan dan kekayaan bumi lautan nusantara Indonesia menjadi tumpuhan dan harapan hidup seluruh mahluk dan manusia dimuka bumi ini. Oleh karena itu, kita semua harus optimis, harus haqqul yaqin, harus kerja, cerdas, fokus dan sungguh-sungguh. Namun ada satu syarat yang harus kita jadikan landasan, apapun yang kita lakukan untuk mengantarkan negeri ini menggapai kejayaannya, harus dilandasi dengan hati yang murni, hati yang bersih, hati yang suci, dan niat tulus ikhlas hanya untuk rakyat, bangsa, negara dan nusantara.
InsyaAllah dengan doa sapu jagat nusantara (“Ya Tuhan, Berikan dan Limpahkan Kehidupan Yang Lebih Baik. Selamat, Aman, Damai, Sentosa, Sejahtera dan Makmur Secara Berkeadilan. Slamet, Adem, Ayem, Tentrem, Kertoraharjo untuk rakyat, bangsa, merah putih, dan NKRI. Ampunilah Tuhan segenap mahluk dibumi nusantara, amin), apa yang kita niatkan hari ini akan dikehendaki dan diridhoi oleh Sang Hyang Jjaiz, Allah Swt. Dikehendaki dan diridhoi terwujudnya Kejayaan Nusantara II Abad XXI yang adil, makmur dan adidaya sebagaimana pernah dihantarkan Mahapatih Majapahit Gajah Mada, Prabu Hayam Wuruk dengan Segenap Narasi Kejayaan Nusantara dari Raden Wijaya, Pendiri dan Raja Majapahit Pertama, amin yra.
* Tulisan ini adalah translit Vidio Pidato Kebangsaan bertajuk: “GUMREGAH dan Kejayaan Nusantara II Abad XXI” yang disampaikan oleh dr. Ali Mahsun Atmo, M. Biomed. selaku Deklarator PALAPA LIMA INDONESIA dan Cah Ndeso Asli Pinggir Utara Sungai Brantas Pelosok Kampung Desa Betero Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto Jawa Timur pada agenda Peluncuran LOGO GUMREGAH pada hari Senin Pahing tanggal Sembilan (9) bulan Sembilan (9) tahun 2019 di Markas Besar Perjuangan Rakyat Kecil – Kawulo Alit, Kantor DPP APKLI dan PKR Indonesia Cempaka Putih Jakarta.(dr.Ali)