Yul Kamra

KABARRAFFLESIA.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bengkulu apresiasi Pemprov Bengkulu yang telah membatalkan rencana sholat istisqo, Jumat besok. Sebab, saat ini hujan sudah mulai turun di Provinsi Bengkulu dan sholat minta hujan sudah tak diperlukan lagi.

Sekretaris MUI Kota Bengkulu Yul Kamra menilai, apabila sholat tersebut masih dilaksanakan, maka Provinsi Bengkulu akan dicibir oleh orang lain. Selain itu, kita akan dianggap tidak bersyukur atas nikmat hujan yang sudah mulai diturunkan saat ini.

Bahkan, lanjut Yul Kamra, hujan yang diturunkan Allah secara berkala, tidak sekaligus dan dalam waktu yang lama. Menurutnya, ini adalah bentuk kasih sayang Allah kepada umatnya.

“Allah menurunkan hujan sesuai dengan kebutuhan kita. Sehingga tanaman-tanaman kembali segar, sumur-sumur kering kembali terisi. Luar biasa nikmat Allah ini,” jelasnya.

Maka, kata Ustaz yang akrab disapa Buya ini menyampaikan, apabila sholat istisqo masih dilaksanakan saat ini, hal tersebut merupakan bentuk dari tidak bersyukur.

“Ada rambunya, ada aturannya kita minta hujan itu. Tidak sembarangan lho,” ungkapnya.

Di Kota Bengkulu, tambahnya, sebelum melaksanakan sholat istisqo dilakukan kajian-kajian terlebih dahulu. Dan memang ketika itu, 6 bulan di Kota Bengkulu tidak turun hujan.

“Saya lihat langsung sawah di Kelurahan Semarang itu tanahnya pecah-pecah. Sehingga akhirnya kita mendukung program sholat istisqo yang diinisiasi oleh Walikota Helmi Hasan,” paparnya.

Allah Yang Turunkan Hujan

Kendati mendukung pembatalan sholat istisqo oleh Pemprov Bengkulu, Yul Kamra menilai alasan Gubernur Bengkulu kurang tepat dalam pembatalan tersebut.

Dimana, Gubernur Rohidin menerangkan bila pembatalan dikarenakan ada ramalan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan bila pada Jumat besok akan turun hujan ringan di sejumlah titik di Provinsi Bengkulu.

“Apakah BMKG yang menurunkan hujan? Yang menurukan hujan itu Allah. Bahkan, banyak prediksi BMKG banyak yang salah,” jelas Yul Kamra, sembari melanjutkan, bila alasan penundaan itu terkesan simpel tapi bermasalah secara akidah.

Ajak Bersyukur

Yul Kamra yang juga Ketua FKUB di Kota Bengkulu itu menerangkan, saat ini yang paling tepat adalah bersyukur kepada Allah karena hujan sudah mulai turun. Ia pun mengajak agar seluruh umat semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

“Jangan sampai setelah hujan turun, rumah-rumah ibadah menjadi sepi. Mungkin selama kemarau kemarin adalah ujian dari Allah,” jelasnya.

Dia pun mengapresiasi langkah Walikota Helmi Hasan yang mengajak masyarakat bersyukur dengan Sholat Jumat berjamaah dan makan akbar di Masjid At Taqwa, besok. Menurutnya, ini adalah bentuk memakmurkan rumah ibadah yang akan mengundang keberkahan dari Allah.

“Kami juga sudah sosialisakan hal tersebut, akan Masjid Agung At Taqwa sebagai barometer kota bisa ramai. Sehingga kegiatan-kegiatan keagamaan di tingkat kecamatan dan kelurahan bisa ikut aktif,” kata Yul Kamra.

(cho)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here