DPRD Kota Bengkulu Sidak
KABARRAFFLESIA.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) lakukan sidak ke Sungai Rupat. Ini menindaklanjuti laporan warga terkait adanya aktifitas pembangunan pelapis tebing yang mengakibatkan aliran sungai menjadi tersumbat.
Dijelaskan Ketua RT 1 Jalan Aren, Kelurahan Cempaka permai, Buyung Amin, pembangunan pelapis tebing itu dibangun oleh Sahlan Sirad, suami mantan Anggota DPR RI Annarulita Muchtar.
“Dari informasi yang kami dapatkan, ia membangun untuk mengamankan tanahnya,” kata Buyung, Senin (28/10).
Menurutnya, pembangunan ini telah mengganggu aliran sungai. Sebab, sudah setengah dari aliran sungai yang terbendung.
“Sekarang sisa aliran sungai paling cuma setengah meter. Kami sudah berusaha selesaikan secara kekeluargaan tapi belum menemui titik temu,” ungkap Buyung.
Buyung mengkhawatirkan pembangunan itu mengakibatkan banjir di wilayah tersebut semakin parah. Sebelum dibangun saja, ratusan rumah di Jalan Aren tergenang banjir.
“Kalau dibangun seperti ini kan sungai semakin sempit, air mau kemana kalau seperti ini,” jelasnya.
Sementara itu, Waka I DPRD Kota Bengkulu Marliadi meminta agar proses pembangunan distop dulu. Ia pun akan mendatangi Sahlan Sirad bersama dengan instansi terkait dan mengajak berdiskusi terkait pembangunan ini.
“Silahkan membangun tapi jangan mengganggu aktifitas masyarakat,” tegasnya.
Politisi Gerindra ini pun menilai ada aturan yang dilanggar dalam pembangunan ini. ” Kalau sekilas melihat ada pelanggaran. Tapi nanti kita mediasi dulu, rembuk dulu. Libatkan juga BPN dan lainnya,” pungkasnya.
Normalisasi Sungai
Ditambahkan Ketua Komisi II DPRD Kota Bengkulu Indra Sukma, laporan tersebut sudah masuk ke dewan sejak September lalu. Ia pun meminta agar Dinas PU melakukan normalisasi sungai.
“Tapi normalisasi tidak bisa satu sisi saja. Kita akan minta juga warga yang membangun pelapis tebing ini untuk berembuk,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kabid SDA Dinas PUPR Kota Bengkulu, Yosep Feri menyampaikan pihaknya akan lakukan identifikasi masalah.
“Kita akan usulkan normalisasi sungai di tahun 2020,” kata dia. (cho)