KABARRAFFLESIA.com – Ketua Komisi II DPRD Kota Bengkulu Indra Sukma menilai Indomaret sudah kebablasan dalam melakukan pembangunan gerai. Hal ini ia sampaikan usai sidak ke gerai Indomaret yang ada di Tugu Hiu dan Talang Kering, Kamis (21/11).
Lebih lanjut, Indra menerangkan, pembangunan gerai Indomaret di Kota Bengkulu dimulai sejak 2016 lalu. Ketika itu, pihak Indomaret berjanji tidak akan membuka gerai terlalu rapat dan berjarak dengan pasar tradisional.
“Tapi kenyataannya, mereka kebablasan. Gerainya sudah terlalu banyak dan sudah rapat rapat betul sekarang. Jarak dengan pasar tradisinal juga ada yang sangat dekat,” jelasnya.
Tak hanya itu, Indra menilai Indomaret juga banyak berbohong. Misalnya, janji untuk menyediakan rak untuk produk UMKM Kota Bengkulu juga sampai saat ini tidak dipenuhi.
“Rak untuk usaha lokal itu tidak ada sama sekali. Padahal yang dijual itu seperti kripik, ada produksinya di Kota Bengkulu,” ungkapnya.
Kebohongan kedua yang dilakukan Indomaret, lanjut Indra, adalah soal tenaga kerja lokal. Menurutnya, pernyataan Indomaret yang mempekerjakaan 900 tenaga kerja asal Kota Bengkulu adalah bohong besar.
“Ini kita baru ke dua tempat. Yang satu tidak ada sama sekali warga Kota Bengkulu, yang satu lagi hanya 5 orang,” imbuhnya.
Tak sampai disitu, politisi PAN ini juga menduga seluruh gerai Indomaret tidak lengkap perizinannya. Baik itu perizinan berupa Izin Usaha Toko Modern (IUTM), SIUP dan lainnya.
“Berarti yang mereka sampaikan ke kita pada hearing lalu itu bohong semua,” tegasnya.
Terkait sidak ini, ia pun berjanji akan kembali memanggil pihak Indomaret. (Baca juga: Dewan Minta Pembangunan Indomaret Distop)
“Kalau sudah bohong semua kayak gini, tutup aja semua toko, dibuat dulu perizinannya baru buka lagi,” kata Indra Sukma. (cho)
Mantap bang ucok. Kita sangat mendukung tindakan tegas ini.
Keberpihakan kita dalam melindungi pelaku usaha micro dan kecil lebih diutamakan. Jangan terlalu bebas membuka cabang dimana mana