KABARRAFFLESIA.com – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Bengkulu gelar rapat koordinasi (rakor) bersama lintas sektor Perum Bulog, Bank Indonesia, Kejari Bengkulu, Baznas Kota Bengkulu, Disperindag Kota Bengkulu, Dinas Koperasi Kota Bengkulu serta beberapa perangkat OPD Kota Bengkulu lainnya. Rakor yang dipimpin Asistem II Setda Kota Bengkulu Zuliyati membahas tentang antisipasi lonjakan inflasi menjelang perayaan hari natal, pergantian tahun baru dan libur sekolah.

Asisten II Setda Pemkot Bengkulu mengatakan lonjakan inflasi terjadi karena tidak stabilnya harga pangan sayur mayur di Kota Bengkulu. Dimana, saat ini terlihat naik turunnya harga cabai pada pasar yang ada di Kota Bengkulu.

“Kenaikan harga cabai bisa jadi karena akibat musim kemarau yang berkepanjangan. Hari ini kita rapat bersama lintas sektor untuk mencari upaya untuk mencegah lonjakan inflasi pada harga bahan makanan di Kota Bengkulu,” ucap Zuliyati usai memimpin rapat TPID Kota Bengkulu.

Hasil rapat tadi, sambung Zuliyati didapati beberapa upaya untuk mencegah lonjakan inflasi pada harga bahan makanan yang menjadi keresahan masyarakat saat ini.

“Tadi sudah kita bahas akan digelar operasi pasar keliling di 8 Kelurahan yang ada di Kota Bengkulu. Dimana, operasi pasar keliling nanti akan dijual dengan harga lebih murah untuk bahan pokok seperi beras, bawang, cabai, gula dan bahan pokok lainnya. Serta untuk mencegah lonjaka inflasi, Baznas Kota Bengkulu juga akan menggelar paket bahan sembako murah untuk warga Kota Bengkulu yang tidak mampu,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindag Kota Bengkulu Dewi Dharma menegaskan akan terus memantau harga bahan pokok menjelang hari natal dan pergantian tahun baru.

“Perindag terus memantau harga bahan pokok di pasar yang ada di Kota Bengkulu. Dalam satu minggu 3 kali akan kita lakukan pemantauan. Seperti yang disampaikan Asisten II Pemkot Bengkulu, Perindag Kota Bengkulu akan gelar Operasi pasar keliling di 8 titik Kelurahan Kota Bengkulu,” ujarnya.

Di sisi lain, Analisis Bank Indonesia perwakilan Bengkulu Supriadi mengatakan Bengkulu pada Oktober lalu alami deflasi.

“Untuk Kota Bengkulu tekanan angka inflasi terlihat dari harga bahan makanan khususnya cabai merah. Dari Bulan Mei kenaikan harga cabai merah cukup tinggi. Hingga sekarang cabai merah menjadi penyumbang inflasi di Kota Bengkulu, ” pungkasnya. (MC)

1 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here