KABARRAFFLESIA.com – Salah satu turunan dari program Bengkulu Religius yang dicanangkan oleh Walikota Bengkulu Helmi Hasan dan wakil walikota Dedy Wahyudi yakni mengangkat anak yatim di Kota Bengkulu masih terus digenjot. Karena target Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu 100 persen anak yatim di Kota Bengkulu memiliki orangtua angkat.
Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi, Sabtu (11/1/20) mengatakan pihaknya masih mencari 100 hamba Allah yang bersedia mengangkat 100 anak yatim.
“Di Kota Bengkulu, ada 1.400 anak yatim dan baru 1.300 yang telah diangkat anak oleh pejabat/ASN di lingkungan Pemda Kota Bengkulu termasuk walikota dan dirinya sendiri selaku wakil walikota,” katanya.
“Salah satu turunan program Bengkulu religius adalah gerakan peduli yatim. Gerakan ini adalah aksi moral ajakan kepada kita semua untuk lebih peduli kepada anak yatim. Sebab Rasulullah pernah berkata ‘Aku dan orang yang menanggung anak yatim kedudukannya di surga seperti ini’ mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah,” ujarnya.
Ia menjelaskan, di Kota Bengkulu ada 1.400 lebih anak yatim dan 1.300 diantaranya sudah ada orangtua asuhnya yakni semua pejabat di Pemkot Bengkulu. Mereka diberi tanggung jawab menjadi bapak asuh. Walikota menanggung minimal 10 anak dan Wakil Walikota 8 anak
“Begitu juga Sekda 6 anak, pejabat eselon 2 sebanyak 4 anak, eselon 3 sebanyak 2 anak, eselon 4 masing-masing 1 anak. namun boleh lebih,” sampainya
Ia mengatakan, Boleh lebih jika mampu. Tugasnya bertanggung jawab terhadap kebutuhan sekolah dan perbulan menyantuni minimal Rp 100.000 per anak. Tujuannya agar anak yatim tidak merasa sendiri walaupun tidak ada Ayah sehingga semua anak yatim terjamin pendidikan dan masa depannya Mereka pun berhak bahagia,” jelas Dedy.
Namun belum semua anak punya orang tua. Oleh karena itu, lanjut Dedy pihaknya masih mencari orangtua asuh yang ingin ikut ambil bagian dalam gerakan moral ini.
“Saat ini kami masih kekurangan 100 calon orangtua asuh. Penyerahan santunan langsung oleh orangtua asuh di pemerintah Kota Bengkulu masing-masing pejabat mendatangi rumah anak yatim namun ada juga yang dikumpulkan secara kolektif terserah teknis masing-masing,” ujar Dedy.
Untuk Walikota Helmi Hasan, ia punya cara tersendiri yakni anak yatim yang diasuhnya diajak tinggal di rumah pribadinya di Kelurahan Sidomulyo. Ada 15 anak yatim yang tinggal bersama nya di sana.
Untuk diketahui, bahwa program ini juga banyak ditiru kabupaten/kota lainnya bahkan Walikota Tanjung Balai merubah julukan kotanya dari Kota Kerang menjadi Kota Yatim. Ini setelah dia bertemu dan belajar program ini Usai MoU Kota Religius dengan Walikota Bengkulu Helmi Hasan.