KABARRAFFLESIA.com – Saat melakukan sidak di kawasan Pantai Panjang, Rabu (15/1), Wakil Walikota (Wawali) Bengkulu Dedy Wahyudi mendapati salah satu juru parkir (jukir) ilegal di taman pasir putih. Dedy pun langsung memberikan sikap dan tindakan tegas yakni mengambil pluit si jukir sembari mengingatkannya.
Walaupun jukir itu tidak mau mengaku bahwa dirinya memungut parkir ilegal. Ia mengaku hanya orang proyek taman pasir putih yang tinggal di camp. Namun anehnya saat rombongan Wawali tiba, ia buru-buru memasukkan peluit di dalam tasnya.
Sidak yang dilakukan bukan tanpa dasar. Sebab bukan sekali dua kali pemkot mendapat pengaduan dari masyarakat tentang parkir ilegal di sana. Bahkan jukir ilegal itu memasang patok parkir yang mahal yakni Rp 5 ribu. Oleh karena itu, Dedy didampingi Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan mengingatkan agar tidak lagi memungut parkir kendaraan terhadap pengunjung.
“Pengaduan dan kritik masyarakat sudah banyak sekali, mulai dari soal sampah di pantai panjang, soal lampu jalan termasuk soal pungli parkir di sini (taman pasir putih). Tidak ada parkir di sini, belum ada SPT nya,” tegas Dedy yang dibenarkan oleh Kadishub Bardin.
Bardin menimpali, bahwa ke depan kalau masih juga ada yang memungut parkir di sana maka akan berurusan dengan pihak kepolisian karena itu adalah pungli.
“Awas kalau masih ada pemungutan parkir, nanti bisa ditangkap polisi. Sampaikan kepada yang lain yang mungut-mungut parkir. Sebab SPT nya belum ada,” ujar Bardin.
Dalam sidak di pantai panjang itu, rombongan wawali juga menegur pedagang di pinggir jalan yang berjualan pakaian. Menurut Dedy, tidak pantas kalau di kawasan wisata ada pedagang pakaian seperti di pasar. Dedy memberikan waktu 1 minggu kepada pedagang pakaian untuk segera pindah. Ia menyarankan jualan di pasar Barukoto karena di sana ada tempat.
“Ibu mau tempat jualan baju? ada kita sediakan di Barukoto. Ini kan kawasan pariwisata. Kalau ibu di sini jual makanan kuliner tidak masalah. Tapi kalau jual daster kayak gini jangan di sini. Sekarang kami baru pemberitahuan dulu. Nanti ada tim yang datang lagi membongkar. Kasih tahu nanti dengan yang lain. Nggak enak nanti orang dari luar datang ke sini bertanya ini pasar atau tempat wisata,” kata Dedy kepada salah satu pedagang pakaian.