KABARRAFFLESIA.com – Auning yang dibangun Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu diresmikan oleh Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi Jumat (14/2/20) di pasar panorama. Kini pedagang bisa berjualan dengan nyaman di auning yang disediakan gratis di dalam pasar itu.
Dengan dilaunchingnya auning ini membuat para pedagang merasa bahagia. Artinya Walikota Bengkulu Helmi Hasan dan wakil walikota Dedy Wahyudi berhasil menjalankan misi untuk mewujudkan masyarakat yang bahagia.
Seperti dituturkan salah satu pedagang yang dapat auning, Ripi Sulitra (48), warga Jalan Mangga Kelurahan Lingkar Timur. “Alhamdulillah kami (pedagang) merasa bahagia karena sudah dapat auning yang refresentatif di sini (dalam). Fasilitasnya juga lengkap,” ujar Ripi.
Ripi yang sudah 7 tahun jualan di pasar panorama sangat berterima kasih dengan pemerintah Kota Bengkulu. Menurut dia, dengan adanya auning itu kini mereka lebih nyaman berjualan.
“Terima kasih pak walikota, wawali, kami sangat bersyukur karena jualan jadi lebih nyaman,” tuturnya.
Sejak pertama jualan di pasar panorama, lanjut Ripi dirinya memang jualan di dalam dan tidak pernah jualan di luar. Sebab meurut dia jualan di dalam atau pun di luar sama saja rezekinya.
“Saya dari dulu di dalam inilah jualan. Kalau soal pembeli, saya pikir sama saja. Kan rezeki sudah ada yang atur. Justru kalau jualan di luar itu sempit, sumpek, panas dan kotor. Karena pembeli tidak turun dari motor, jadi macet. Jadi lebih baik di dalam,” kata Ripi.
Senada dikatakan Nurhayati (44), pedagang sayur warga Kelurahan Jalan Gedang. Meskipun dia belum dapat auning, namun ia dari dulu memang sudah jualan di dalam. Ia berharap pemkot membangun auning tambahan di dalam agar mereka juga dapat tempat jualan yang layak.
“Kami hargai apa yang telah dilakukan pemerintah, tapi kami masih ada yang belum dapat auning. Jadi auning perlu ditambah lagi karena sebagian ada yang belum dapat,” ujar Nurhayati.
Pedagang cabe, Laila yang sudah dapat auning mini ngatakan dirinya sudah mulai menempati auning sejak satu minggu. Namun menurut dia jual beli masih sepi. “Sayangnya jual beli masih sepi. Untuk itu kami maunya semua yang jualan di luar ditertibkan dan tidak ada lagi yang jualan di pinggir jalan, jika perlu diberikan sanksi untuk yang masih jualan di luar,” tutur Laila.
Mengenai pembangunan auning, Laila dan pedagang yang lain mengakui telah merasakan auning yang rapi dan bersih. Harapan mereka semua pedagang dimasukkan ke dalam sehingga kegiatan jual beli hanya terfokus dan terpusat di dalam.