KABARRAFFLESIA.com – Program mulia Walikota Bengkulu Helmi Hasan dan wakil walikota Dedy Wahyudi yakni gerakan peduli siswa (GPS) sangat menyentuh bagi siswa siswi SD dan SMP yang kurang mampu atau yang berstatus anak yatim. Maka wajar ketika mereka mendapat perhatian, mereka merasa terharu.
Seperti salah satu siswi kurang mampu di SMPN 6 Kelurahan Dusun Besar, Sinarti, siswi kelas VIII F. Siswi yang tinggal di Jalan Al Mukaromah Kelurahan Dusun Besar ini Kamis (27/2/20) mendapatkan bantuan dari program GPS berupa 1 unit sepeda baru.
Sepeda itu diserahkan langsung oleh duta GPS SMPN 6 disaksikan oleh wakil walikota, kepala SMPN 6 Mukhtrimin dan seluruh dewan guru. Turut hadir anggota komisi 1 DPRD Batang Hari Provinsi Jambi yang kebetulan sedang melakukan studi tiru di Kota Bengkulu.
Ia tak mampu membendung air mata ketika sepeda itu diserahkan oleh teman-temannya diwakilkan duta GPS. Dedy bertanya kenapa menangis ternyata Sinarti adalah anak yatim piatu karena kedua orangtuanya sudah meninggal.
“Saya bukan sedih, tapi terharu pak. Ternyata banyak perhatian dari orang lain, banyak yang peduli dengan saya. Jadi saya ingat dengan orangtua,” tutur Sinarti.
Dedy langsung mengelus kepala Sinarti dengan kasih sayang. “Jangan sedih ya, semua guru di sini orangtua kamu. Yang penting sekolahnya jangan sampai putus. Tidak boleh tidak sekolah, biaya ditanggung pemerintah,” ujar Dedy kepada anak angkat Kepala SMPN 6 itu.
Dalam kata sambutannya, Dedy menjelaskan tentang program GPS dan GPY didengar langsung oleh anggota DPRD Batang Hari Provinsi Jambi
“Semiga di Jambi juga ada gerakan peduli yatim dan gerakan peduli siswa seperti ini,” kata Dedy.
Anggota DPRD Kabupaten Batang Hari, Fatoni mengatakan bahwa program GPS ini sangat bangus dan akan ia sampaikan ke Pemkab Batang Hari Jambi untuk mengadopsi program GPS.
“Kami ke Bengkulu dakan rangka studi banding. Kebetulan ada gerakan peduli siswa di SMPN 6 ini dan kami diundang. Ini merupakan kehormatan dan inovasi bagi kami. Tentu akan kami tiru. Akan kami sampaikan ke Kabupaten Batang Hari, agar program seperti ini diadopsi,” ujar Fatoni.