KABARRAFFLESIA.com – Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi apresiasi terhadap semangat seluruh Ketua RT se-Kecamatan Singaran Pati yang siap turun ke lapangan mendata tanah dan bangunan milik warganya dalam rangka pemutakhiran data pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 2020.
Sebagai bentuk apresiasi, Ketua RT diberi honor selama melakukan pendataan PBB selama 1 Minggu. Selain itu Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu akan memberikan seragam untuk seluruh ketua RT di Kota Bengkulu. Bahkan lebih dari itu, Ketua RT yang warganya paling taat bayar PBB akan mendapatkan hadiah motor.
Wakil Walikota Bengkulu yakin, kalau seluruh Ketua RT sudah turun langsung ke lapangan mendata tanah dan rumah, PBB akan meningkat dan pembangunan infrastruktur akan berjalan dengan lancar. Ini disampaikannya saat membuka acara pelatihan pemutakhiran data pemungutan PBB di kantor camat Singaran Pati, Rabu (19/2/20).
“Kami minta bantuannya untuk melakukan pendataan jumlah tanah dan jumlah bangunan. Tujuannya untuk meningkatkan pendapatan daerah. Modal kita untuk membangun bukan hanya dari DAU dan DAK. Kalau hanya mengandalkan dana pusat tidak akan cukup. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan itu kita harus meningkatkan PAD, salah satunya dari PBB,” ujar Dedy.
Alasan kenapa harus ketua RT yang mendata dan bukan konsultan, karena kata Dedy ketua RT lah yang lebih memahami kondisi di wilayah RT nya masing-masing.
“Bukan kita tidak percaya dengan konsultan tapi ketua RT yang lebih tahu di wilayahnya, situasi di wilayahnya. Ketua RT itu adalah walikota tingkat RT,” kata Dedy.
Dedy mengatakan pemerintah juga memperhatikan kesejahteraan RT. Mulai dari honor RT yang terbesar jika dibandingkan dengan honor RT di kabupaten/kota lainnya.
“Dan kami sudah siapkan hadiah motor untuk ketua RT yang warganya paling banyak membayar PBB. Bukan nilai, tapi persentasenya. Misal warganya 100 orang, yang bayar 99 orang,” jelas Dedy.
Ia melanjutkan, bahwa pemerintah tisak bisa bekerja sendiri. Perlu bantuan ketua RT sebagai ujung tombaknya. Makanya pelatihan ini, kata Dedy perlu digelar agar mengerti bagaimana cara mendata agar tidak bingung di lapangan.
“Mohon didata dengan sebenar-benarnya,” pesan Dedy.
Sementara itu, Kepala Bapenda Kota Bengkulu, Hadianto membeberkan bahwa untuk di Kecamatan Singaran Pati pada tahun 2019 target pajaknya Rp 996 juta dan realisasi tercapai 93 persen.
“Harapan kami setelah pemutakhiran ini bisa tercapai paling tidak 95 persen di 2020. Kita juga harapkan dari pemutakhiran ini hasil data yang valid,” demikian Hadianto.