KABARRAFFLESIA.com – Dampak yang dirasakan oleh siswa-siswa SD dan SMP yang kurang mampu melalui Program Gerakan Peduli Siswa (GPS) yang dicanangkan Walikota Bengkulu Helmi Hasan dan wakil walikota Dedy Wahyudi begitu besar.

Salah satu siswa yang merasakan manfaat program GPS adalah Taufik, siswa SMPN 22. Ia mendapat bantuan berupa 1 unit sepeda untuk dimanfaatkannya sebagai alat transportasi ke sekolah. Sepeda itu hasil sumbangan dari siswa untuk siswa yang merupakan program GPS.

Wakil walikota Bengkulu Dedy Wahyudi hadir dan menyaksikan langsung penyerahan sepeda tersebut kepada Taufik di lapangan upacara SMPN 22, Kamis (13/2/20). Turut mendampingi Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Rosmayetti, kepala SMPN 22 beserta dewan guru dan seluruh siswa SMPN 22.

Orangtua Taufik, yakni Lasmini tak mampu membendung air matanya yang tumpah melihat anaknya mendapat sepeda. Ia menceritakan bahwa selama ini anaknya jalan kaki setiap berangkat ke sekolah dari Tugu Hiu ke Bentiring.

“Rumah kami di Tugu Hiu, Taufik kalau ke sekolah jalan kaki. Dia anak ketiga saya. Saya hanya ibu rumah tangga sedangkan bapaknya kuli bangunan. Alhamdulillah anak kami dapat bantuan dari pemerintah,” tutur Lasmini.

Lasmini menyampaikan ucapan terima kasih kepada walikota Bengkulu dan wakil walikota serta mendoakan mereka.

“Semoga pak wali dan wawali sehat, selalu amanah. Berkat adanya program GPS yang dicanangkan pak walikota, anak saya dapat sepeda dan ini tentunya membuat dia tambah semangat sekolah. Saya ingin Taufik jadi orang sukses, bisa mengangkat derajat keluarga,” ujar Lasmini.

Mendengar cerita ibunda Taufik, Dedy juga tampak sedih dan matanya berkaca-kaca. Ia menyuruh Ketua GPS di SDN 22 untuk menyerahkan langsung sepeda tersebut kepada Taufik. Ia berpesan agar Taufik rajin belajar.

“Harus lebih giat belajar lagi ya, pakai sepedanya jangan ngebut,” pesan Dedy.

Selain Taufik, juga ada beberapa siswa lainnya yang menerima program GPS dan Gerakan Peduli Yatim (GPY). Penerima program GPS lainnya mendapatkan bantuan seragam sekolah dan alat tulis sedangkan siswa penerima program GPY mendapat bantuan uang.

Dedy dalam kata sambutannya mengatakan sangat apresiasi kepada Kadis Dikbud, Kepala SMPN 22 dan seluruh siswa atas kepeduliannya kepada siswa yang kurang beruntung di SMPN 22.

“Betapa pedulinya anak-anakku. Saya senang, Alhamdulillah semuanya suka bersedekah. Dalam Alquran Allah menyampaikan ibarat kita menanam satu benih, benih itu akan berkali-kali lipat. Yang suka bersedekah Allah akan balas. Kadang kita dapat rezeki yang tidak disangka-sangka,” sampai Dedy.

Dedy berpesan kepada para siswa agar terus berbuat kebaikan dan terus bersedekah. Selain itu para siswa juga diminta untuk tetap rajin belajar. Setelah menutup kata sambutannya, Dedy juga memberikan reward kepada 2 siswa selaku duta GPS berupa uang masing-masing Rp 200 ribu sebagai apresiasi. Keduanya yakni Aliya dari kelas 7c dan Afif dari kelas 9d.

Ditempat yang sama Kepala SMPN 22, Septalena menjelaskan bahwa sebenarnya sebelum program GPS ini dilaunching, pihak SMPN 22 sudah membiasakan para siswa untuk menyisihkan sedikit dari uang jajannya untuk sedekah setiap hari Jumat.

“Kalau dulu kita mengadakan infaq setiap Jumat dan itu juga digunakan untuk disalurkan kepada anak-anak kita yang kurang beruntung. Tapi dengan adanya pencanangan pemerintah program GPS ini kami sangat mendukung dan semoga dapat terus terlaksana,” demikian Septalena. (adv)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here