KABARRAFFLESIA.com – Walikota Bengkulu Helmi Hasan memberikan perhatian khusus kepada ASN Pemkot Bengkulu yang sedang hamil dan yang menyusui atau mempunyai bayi. Terkhusus untuk ASN tersebut dibebas tugaskan dan disuruh istirahat di rumah.
Kebijakan ini diambil atas pertimbangan terkait Covid-19 atau virus Corona. Ini disampaikan Helmi saat rapat koordinasi bersama Kepala OPD terkait di Balai Kota, Rabu (25/3/20).
“ASN yang sedang mengandung diliburkan. Nanti BKPP tolong didata mana-mana ASN yang hamil, boleh dirumahkan. Termasuk tenaga medis yang hamil juga dirumahkan. Kita harus betul-betul bisa memahami. ASN yang hamil atau yang menyusui punya kekhususan. Mereka harus diprioritaskan. Kalau di situasi perang mereka prioritas utama untuk diselamatkan dan diamankan,” jelas Helmi.
Dalam rapat bersama FKUB itu juga, Helmi akan mengupayakan memberikan bantuan kepada ustad atau tokoh-tokoh agama berupa uang dan sembako selama berlakunya kebijakan pemerintah yang melarang adanya kegiatan mengumpulkan massa.
Dengan adanya larangan mengumpulkan masa, maka para ustad tidak punya mata pencaharian karena tidak bisa lagi mengisi tausiah, takblig akbar atau mengisi acara takziah. Oleh karena itu Helmi akan memberikan bantuan.
“Para ustad kan tidak bisa lagi ceramah. Ini harus kita pikirkan. Maka akan kita bantu. Kalau sebulan kira-kira berapa kebutuhannya. Tapi nanti para ustad yang kita bantu itu akan kita libatkan juga dalam penyuluhan tentang corona ini. Jadi akan didata dulu,” ujar Helmi.
Kemudian Helmi menegaskan kembali instruksi dari Presiden RI Joko Widodo tentang larangan pihak koperasi, leasing, bank maupun non perbankan untuk menagih kredit/angsuran kepada masyarakat selama 1 tahun.
“Dinas koperasi saya minta buat surat, kita minta seluruh bank dan non bank yang meminjamkan kredit kepada masyarakat untuk tidak melakukan penagihan selama 1 tahun. Barangsiapa yang melakukan penagihan itu ditindak tegas oleh aparat. Kepada masyarakat Kota Bengkulu yang diminta atau dipaksa mencicil atau melunasi segera lapor ke saya,” tegas Helmi sembari mengatakan ini juga berlaku untuk pihak bank yang melakukan kredit perumahan.
Selanjutnya, kebijakan lain ialah memberikan bantuan kepada pedagang-pedagang kecil yang biasa berjualan di sekolah. Terkait hal ini Helmi minta masing-masing camat melakukan pendataan.
“Camat tolong data pedagang-pedagang kecil yang selama ini mencari uang dari jualan di sekolah. Karena begitu kita meliburkan anak sekolah secara mendadak, jualanan mereka sepi,” kata Helmi.
Kemudian kebijakan yang tidak kalah penting, bahwa Pemkot Bengkulu memperpanjang masa libur pelajar SD dan SMP selama 14 hari lagi seperti yang juga telah dilakukan di Jakarta.
Terkait acara resepsi pernikahan, sambung Helmi sesuai instruksi Kapolri memang masyarakat diminta untuk menunda acara resepsinya.
“Yang diminta untuk ditunda itu resepsinya. Kalau akadnya silahkan tapi dibatasi. Yang penting kan ada kedua pengantin, saksi, wali dan penghulu,” demikian Helmi.
[…] Sebelumnya, Pemkot Bengkulu juga meliburkan ASN yang sedang hamil atau memiliki bayi. […]