Kabar Rafflesia – Proyek pengadaan tank ringan AD Filipina nampaknya telah memasuki babak final, kontenstan yang semula berjumlah tiga pabrikan kini sudah mengerucut menjadi dua pabrikan yang artinya sudah menapak babak final. Diberitakan oleh Anadolu Agency (6/3/2020) Dua kontestan proyek tank ringan AD Filipina kini tinggal tersisa dua pabrikan yaitu Harimau Hitam (Black Tiger) Pindad-FNSS dan K 21 Hanhwa.
Menurut Kepala Pengembangan Peoduk PT Pindad Windu Paramarta “Harimau Hitam Pindad akan berkompetisi dengan pabrikan Korea Hanhwa untuk memasok kendaraan tempur bagi kebutuhan AD Filipina, Kami telah menawarkan paket kendaraan tempur seperti Harimau Hitam, Panser 6×6 dengan Kanon 90 mm atau Badak senilai 171 Juta USD”
“Design[Medium Harimau Tank] spesifikasinya, spesifik untuk wilayah regional di Asia Tenggara, yaitu perhutanan, perkotaan yang padat dan apabila terjadi perang, tank ini dirancang khusus untuk menghadapi situasi seperti itu,” Pungkas Windu.
Lantas bagaimana kans kedua tank ini dimata AD Filipina? Secara bobot kedua tank ini tidak bisa dibilang setara karena K21 mempunyai bobot 25 ton sedangkan harimau hitam mempunyai bobot sekitar 35 ton, namun untuk power to weight ratio K21 masih sedikit lebih unggul karena ditenagai dengan mesin Doosan DS2840 Diesel dengan output 740 Hp berbanding dengan mesin Caterpillar C13 Diesel dengan output 711 Hp
Untuk persenjataan kedua tank ini mempunyai besaran kaliber yang sama yaitu 105 mm uniknya lagi juga memakai kubah (turret) dari pabrikan yang sama yaitu Cockerill CT-CV 105HP yang dapat meluncurkan berbagai macam peluru standart NATO seperti HE dan APFSDS selain itu kanon ini juga dapat menembakan rudal anti tank berpemandu laser Falarick Gun Launched Anti Tank Guided Missile (GLATGM)
Sebagai informasi pada program modernisasi AD Filipina yaitu Horizon 2 (2018-2022) Kemhan Filipina berencana membeli sebanyak 44 Unit tank ringan dengan alokasi dana sebesar (185 juta dollar). Spesifikasi awal yang diminta adalah Kendaraan 8×8 dengan Kanon Kaliber 105 mm dan Kaliber 30 mm, namun pada perkembangan terakhir AD Filipina lebih memilih Kendaraan dengan Roda rantai. (Warld defence zone)