KABARRAFFLESIA.com – Wakil walikota Bengkulu Dedy Wahyudi Senin (23/3/2020) menggelar rapat membahas masalah Covid-19 atau virus Corona bersama seluruh Kepala OPD di ruang Hidayah kantor Walikota Bengkulu. Rapat dihadiri Sesda Marjon, Komandan Kodim 0407, para asisten dan staf ahli, serta camat dan lurah.
Ada yang menarik dari pertemuan itu. Marjon mengusulkan ide untuk membeli alat pembersih virus seperti yang yang sudah ada di Surabaya. Dengan adanya alat pembunuh virus itu nanti, setiap orang yang mau keluar atau masuk ke Kota Bengkulu harus dimasukkan dulu ke dalam alat tersebut agar bersih dari segala jenis virus.
“Alat pembersih virus seperti di Surabaya itu harganya Rp150 juta. Kita beli 2, silakan digarap itu. Jadi setiap orang yang mau masuk atau keluar Kota Bengkulu agar masuk dulu ke alat itu nanti semua virus mati. Alat itu bisa dibeli dengan PL (penunjukan langsung) saya kira masih bisa dilakukan,” ujar Marjon.
Untuk meminimalisir masuknya virus Corona, sambung Marjon upaya lain yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bengkulu adalah koordinasi dengan pihak pengelola Mall dan hotel agar mereka juga harus membeli alat scanner, sabun untuk cuci tangan dan handsanitizer.
Dedy yang memipin rapat setuju dengan rencana pembelian mesin pembersih virus seperti yang dikatakan Marjon.
“Segera TAPD koordinasikan dengan kepala BPKAD berapa lama barangnya bisa sampai ke Bengkulu. Pastikan dulu apakah barangnya masih cukup atau tersedia,” kata Dedy.
Dalam pertemuan itu, Dedy juga sampaikan terima kasih kepada pihak TNI-Polri dalam hal ini Kodim 0407 dan Polres Bengkulu serta jajarannya di semua polsek karena sudah membantu mensosialisasikan masalah virus Corona ini kepad masyarakat.
“Terima kasih TNI-Polri yang sudah keliling Kota Bengkulu membubarkan setiap ada masyarakat yang berkumpul di beberapa tempat. Ini misi kita bersama yakni misi penyelamatan,” tambah Dedy.
Komandan Kodim 0407 Bengkulu Letkol Inf Uchi Cambayong mengatakan pihaknya tidak bosan-bosannya untuk mengimbau dan mensosialisasikan masalah virus Corona.
“Kita bersama jangan bosan-bosan untuk mengimbau, untuk mensosialisasikan masalah ini. Kami bekerjasama dengan Polres, Polsek bersama Babinsa untuk berkeliling menyampaikan masalah ini. Masyarakat agar jangan berkumpul-kumpul dulu tapi jangan panik juga. Harus waspada,” kata Uchi.
Uchi juga mengimbau semua pihak harus waspadai jalur-jalur atau pintu-pintu yang menjadi celah masuknya virus yang dibawa oleh manusia seperti bandara dan agen-agen bis. “Kalau perlu kita sama-sama tungguin di sana. Kita (TNI) tanggal 26 ini mungkin akan melakukan penyemprotan. Ini serentak se-Indoenesia,” demikian Uchi.