Oleh: Agustam Rachman MAPS*

Sebenarnya saya berusaha menahan diri untuk tidak memberikan komentar lagi soal penanganan corona di Propinsi Bengkulu. Guna menghindari polemik.

Tapi pernyataan Gubernur Bengkulu yang akan mempertaruhkan jiwa raga untuk daerah ‘sangat memaksa’, saya untuk bersuara.

Sekarang ini, rakyat dilanda kebingungan di tengah wabah corona yang berdampak pada krisis ekonomi. Mereka bingung darimana uang untuk membayar listrik, PAM, bayar kredit motor, membeli sembako dan lain sebagainya.

Rakyat tidak butuh janji manis politisi, rakyat butuh upaya nyata pemerintah.

Pernyataan Gubernur Bengkulu yang katanya siap mengorbankan jiwa raga patut dihargai. Tapi faktanya, jangankan menyumbangkan gajinya untuk penanganan corona, seperti dilakukan beberapa kepala daerah di Indonesia. Ironisnya Gubernur Bengkulu hanya menganggarkan Rp15 milyar dari Rp3 triliun lebih APBD Propinsi Bengkulu untuk penanganan corona.

Padahal, pemerintah pusat sudah memberikan keleluasaan kepada pemda untuk melakukan pergeseran anggaran yang dinilai tidak mendesak untuk dialihkan menjadi anggaran penanganan corona.

Jika kita bandingkan dengan anggaran penanganan corona propinsi tetangga misalnya Lampung sebesar Rp246 miliar dan propinsi Riau sebesar Rp160 miliar. Maka terlihat Pemprop Bengkulu tidak serius menangani corona.

Sekali lagi pernyataan gubernur yang siap berkorban jiwa raga patut dihargai tapi publik minta gubernur jangan main-main menangani covid-19 karena ini menyangkut nyawa 2 juta lebih penduduk Propinsi Bengkulu.

*Pengamat Kebijakan Publik

3 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here