KABARRAFFLESIA.com – Berbagai cara dilakukan kepala daerah untuk melindungi rakyatnya dari wabah Corona. Walikota Bengkulu Helmi Hasan dan Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi Kamis (9/4/2020) menutup lokalisasi Pulau Baai. Lokalisasi yang dulu sering disebut “yang tahu” itu pernah ditutup zaman Walikota Chairul Amri, tapi setelah itu beroperasi kembali.
“Kita ingin agar tempat ini diisolasi untuk mencegah penyebaran wabah Corona,” ujar Walikota.
Dikatakan Walikota, upaya mengisolasi lokalisasi Pulau Baai selain bentuk upaya pencegahan virus Corona oleh Pemerintah Kota Bengkulu, sekaligus juga sebagai implementasi program Bengkulu Religius.
“Saya mengajak mari kita berdoa bersama agar wabah ini segera berlalu. Namun selain berdoa, kita juga perlu berikhtiar. Salah satunya dengan mengisolasi lokalisasi ini,” tegas walikota.
Sejauh ini, penyebaran wabah virus Corona sudah menjangkiti 32 provinsi termasuk Provinsi Bengkulu. Tecatat sudah 4 kasus positif dan satu diantaranya meninggal dunia.
Untuk membantu masyarakat Kota yang terkena dampak virus Corona, Pemerintah Kota telah mengeluarkan sejumlah kebijakan seperti menghapus tagihan pelanggan PDAM, mengusulkan penghapusan tagihan listrik bagi warga tidak mampu kepada pemerintah pusat. Usulan itu disetujui pemerintah pusat dengan menghapus beban tagihan bagi pelanggan 450 VA. Dan khusus bagi pelanggan 900 VA, dipotong 50 persen.
Upaya Walikota mengisolasi lokalisasi mendapat dukungan dari tokoh masyarakat DR. KH. Zulkarnain Dali, M.Pd. Dia menilai hal tersebut tepat dilakukan karena kalau tetap dibuka, sangat rentan dengan penularan virus berbahaya tersebut.
“Bagus. Saya mendukung Pemerintah Kota menutup lokalisasi,” ujar Zulkarnain Dali.