KABARRAFFLESIA.com – Menjadi pemimpin di masa pandemi covid-19 ini memang tak gampang. Perlu kecepetan, kepekaan dan sense of crisis. Perhatikan saja langkah Rohidin dan Helmi.
Sebagai Walikota, Helmi selalu bikin kejutan dan selangkah lebih maju ketimbang Gubernur Rohidin. Berikut catatan redaksi.
Soal Anggaran Covid
Kendati APBD Kota Bengkulu hanya Rp 1,2 triliun, namun hasil pemangkasan anggaran Pemkot mampu menyisihkan anggaran hingga Rp 204 miliar. Se-Indonesia Kota Bengkulu peringkat 3 terbesar.
Bandingkan dengan Pemprov, APBD-nya Rp 3,3 triliun, anggaran untuk Covid hanya Rp 35 miliar. Saat ekspos oleh Mendagri Tito Karnavian, Provinsi Bengkulu terkecil se Indonesia anggaran untuk pencegahan dan penanganan Covid.
Bansos Sembako
Gubernur Rohidin menyalurkan beras bantuan Kemensos. Dan jatah beras bencana di Bulog. Karena jumlahnya terbatas, sehingga saat pembagian di masyarakat gaduh. Karena tidak semua dapat bantuan.
Sementara Walikota Helmi Hasan membagikan seluruh warganya beras 20 Kg dan mie instant 2 dus. Warga sangat happy dan ini baru pertama se-Indonesia seluruh warga dapat bantuan.
Kajari, Kapolres, Dandim, Ketua DPRD, Walikota dan Wawali turun langsung membagikan door to door. Bahkan KK warga luar provinsi pun dapat Rasmi Terenak di Dunia.
Libur Sekolah
Dalam hal kebijakan libur sekolah dan belajar dari rumah, Walikota Helmi Hasan selalu lebih dulu mengumumkan libur. Termasuk kebijakan terakhir, tanggal 26 Mei Walikota mengumumkan libur hingga 27 Juni 2020. Sementara Gubernur Rohidin baru mengumumkan tanggal 28 Mei. Masa libur sama-sama tanggal 27 Juni. Lagi-lagi Gubernur tertinggal selangkah.
Gerakan Ayo Menanam
Walikota Helmi Hasan dan Wakil Walikota Dedy Wahyudi sejak bulan lalu, 1 April sudah melakukan aksi Gerakan Ayo Menanam. Bahkan sudah dianggarkan dana untuk pengadaan bibit seperti cabe, tomat, jagung, ubi hingga kelapa sebesar Rp 3,5 M. Tanggal 6 Mei 2020, bersama Lanal dan Kodim 0407 Walikota Bengkulu melakukan aksi Gerakan Ayo Menanam.
Sementara Gubernur Rohidin baru akan memulai launching Ayo Berkebun Kamis besok, 29 Mei. (Baca juga: Walikota Ajak Warga Tanami Pekarangan)
Tenaga Medis Diangkat PNS
16 Mei lalu, Walikota Helmi Hasan secara resmi mengajukan usulan ke Kemen PAN-RB tenaga medis honorer terpapar covid diangkat menjadi PNS. Bahkan rencananya semua tenaga medis yang berjuang selama covid juga akan diusulkan.
Sementara Gubernur Rohidin baru berencana akan mengusulkan pengangkatan tenaga medis menjadi PNS.
Maka tak heran, para netizen banyak yang menyayangkan lambannya gerakan Gubernur Rohidin dalam masa pandemi covid ini. Seperti diungkapkan dosen UMB, Elfahmi Lubis, M.Pd yang mempertanyakan kegiatan seremonial ‘Ayo Berkebun’.
“Jadilah kudai Pak Gubernur, apo nian mau dilaunching. Dari zaman purba dulu masyarakat sudah berkebun. Kalo launching pemberian lahan tidur gratis kepada masyarakat untuk berkebun baru akor jugo,” ujar Aktivis 98 ini.
Sepertinya Helmi Hasan meminjam motto semen Padang. “Kami Telah Berbuat, sebelum yang Lain Memikirkan”.
Sementara Rohidin memakai pepatah lama. “Lebih Baik Terlambat, dari pada tidak sama sekali”. (*)