KABARRAFFLESIA.com – Politisi Partai Gerindra, Tomi Yusria mengkritisi langkah beberapa fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bengkulu yang mendesak pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Anggaran COVID-19. Sebab, ia nilai dewan kota saat ini masih punya banyak PR (pekerjaan rumah).

Misalnya, kata Tomi lebih lanjut, Badan Kehormatan DPRD Kota Bengkulu yang dipimpin Politisi Golkar Yudi Dharmawansyah belum juga menuntaskan laporan Fraksi PAN terkait surat Ariyono Gumay.

“Bapak Yudi Dharmawansyah selaku Ketua BK tidak usah sibuk-sibuk ngurusi Pembentukan Pansus. Laporan Fraksi PAN itu aja belum kelar,” kata Wakil Ketua DPC Gerindra Kota Bengkulu itu, Jumat (29/5).

Tak hanya menyindir soal kinerja BK, Tomi yang merupakan Ketua TIDAR Kota Bengkulu ini meminta agar dewan memaksimalkan fungsi pengawasan melalui alat kelengkapan dewan yang ada.

“Maksimalkan saja fungsi pengawasan dengan komisi-komisi yang telah ada,” ucapnya.

Selain itu, sambung Tomi, DPRD saat ini sudah dilibatkan dalam Gugus Tugas Penanganan COVID-19.

“Pembentukan Pansus akan memakan anggaran negara. Dalam kondisi seperti sekarang, anggaran lebih baik dimaksimalkan untuk masyarakat,” pungkasnya.

Sekedar informasi, saat ini ada 4 fraksi yang getol menyuarakan pembentukan Pansus Anggaran Covid-19, yakni Fraksi Hanura, Golkar, Demokrat dan PKS. Alasannya, untuk mengawasi proses penggunaan anggaran penanganan Covid-19 di Kota Bengkulu.

Perlukah Pansus COVID-19?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here