KABARRAFFLESIA.com – Anton (21), harus berjuang hidup tanpa orang tua dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Warga Desa Talang Benuang, Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma itu telah ditinggal ibunya sejak 2018 lalu.
“Almarhum ibu meninggal dunia sejak 2018, bapak tidak ada lagi, Dia menikah lagi dan kami ikhlas,” ujar Anton.
Saatini, Anton itu tinggal berdua dengan adik perempuannya yang berusia 13 tahun. Adiknya saat ini masih sekolah kelas 1 SMP.
“Saya (sendiri) hanya tamat SMP. Dulu ingin melanjutkan SMA, namun saat itu adik lulus SD sehingga saya memprioritaskan adik untuk melanjutkan sekolah,” ungkapnya.
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Anton bekerja serabutan. Mulai dari bongkar muat karet hingga menjadi pengunjal BBM di SPBU Sukaraja. Dari mengunjal BBM, ia memperoleh penghasilan Rp5 ribu per satu tangki.
Bila mengantre seharian penuh sebagai pengunjal BBM, ia bisa mendapat penghasilan Rp 20 ribu. Dari pekerjaan itu, ia berhasil menghimpun sekira Rp300 ribu dalam sepekan.
Kendati hidup dalam kesusahan, Anton yang masih lajang tak tersentuh bantuan pemerintah. Ia pun berupaya mencukup-cukupkan penghasilannya tersebut.
“Apalagi saya tidak merokok, kalau kurang kami hanya beli beli beras dengan mie,” kata dia.
Artikel ini diambil dari : GerbangBengkulu.com