KABARRAFFLESIA.com – Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi sangat support adanya program pertashop yang diluncurkan oleh PT Pertamina (persero) kerjasama dengan Kemendagri. Pertashop adalah semacam SPBU kecil yang dibangun di desa-desa yang menjual BBM non subsidi, migas dan pelumas dari pertamina.
Menurut Dedy, Kota Bengkulu juga memerlukan pertashop, terutama di daerah pinggiran atau perbatasan seperti di Kecamatan Kampung Melayu dan Selebar. Ini disampaikan Dedy usai mengikuti rakor virtual bersama Mendagri dan Dirut Pertamina dari balai kota, Rabu (9/9/2020).
“Seperti Kelurahan Betungan itu kan SPBU nya jauh. Jadi pertashop ini suatu peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan. Misalnya BUMKel, atau ada masyarakat setempat yang mau berusaha. Makanya tadi Mendagri memberikan peluang kepada masyarakat. Karena pertashop ini harganya standar. Dan bisa juga memasukkan produk lokal daerah, bisa dibangun semacam mini market di pertashop itu,” ujar Dedy.
Bila ada masyarakat yang ingin membuka usaha dengan membangun pertashop, kata Dedy maka ia menjamin untuk perizinannya tidak akan dipersulit alias dipermudah oleh Pemerintah Kota Bengkulu.
Mendagri RI Tito Karnavian dalam rakor itu mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo sangat apresiasi dengan ide pembangunan pertashop yang tujuannya untuk mendekatkan layanan yang sangat mendasar bagi masyarakat yakni BBM.
Menurut Tito, selama ini daya jangkau atau jaringan SPBU masih sangat jarang yang sampai ke desa-desa sehingga masyarakat harus pergi cukup jauh menuju SPBU. Maka dari itu ide ini menjadi sangat penting untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat.
Dikatakannya bahwa kebijakan program ini merupakan kolaborasi kebijakan yang diinisiasi Kemendagri dan PT Pertamina untuk pendekatan dan pemenuhan kebutuhan BBM dari produk pertamina. Selain itu juga melatih dan menumbuh kembangkan para talenta desa dalam mempercepat tujuan desa membangun.
Tito menegaskan kembali kepada seluruh kepala daerah agar segera melaksanakan SE mendagri tentang percepatan pelaksanan pertashop di desa. Ini, kata dia sebagai inovasi yang membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi di level desa.
Komisaris PT Pertamina Chondro Kirono Mengaharapkan pertamina yang jadi mitra dan sebagai BUMN yang sahamnya dimiliki oleh pemerintah 100 persen energinya bisa dibikmati seluruh masyarakat dan terjangkau.
“Target tahun 2020 ini dibangun 4.308 pertashop di seluruh desa. Saat ini sudah dibangun 500 pertashop yang sudah bisa melayani masyarakat. Makanya kita rakor hari ini untuk mempercepat pelaksanaan program pertashop ini,” jelas Chondro.
Untuk diketahui, pertashop merupakan lembaga penyalur pertamina dengan skala kecil untuk melayani kebutuhan BBM, LPG dan juga pelumas yang tidak atau belum terlayani oleh lembaga penyalur pertamina lain. Ini menjadi peluang usaha bagi mitra pertamina di perdesaan.
Ini sejalan dengan program OVOO yakni One Village One Outlet yang dijalankan Pertamina untuk medistribusikan energi hingga ke perdesaan.
Pertashop memiliki tiga kategori yakni Gold, Platinum dan Diamond. Pertashop jenis Gold berkapasitas penyaluran 400 liter per hari dengan luasan lahan yang dibutuhkan sekitar 144 meter persegi. Lokasi dari desa ke SPBU, lebih dari 10 Km atau sesuai dengan hasil evaluasi.
Adapun jenis Platinum, berkapasitas penyaluran 1.000 liter per hari, memiliki tangki penyimpanan 10 KL, luas lahan 200 meter persegi dan lokasinya di kecamatan yang belum terdapat SPBU. Sementara jenis Platinum berkapasitas penyaluran 3.000 liter perhari, memiliki tangki timbun 10 KL, luas lahan 500 meter persegi dan berlokasi di kecamatan yang belum terdapat SPBU.