KABARRAFFLESIA.com – Helmi Hasan dan Muslihan DS dinyatakan tidak terpapar Covid-19 oleh RS Mayapada dan RS Pelni, Jakarta. Padahal, sebelumnya Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Bengkulu mengumumkan bila keduanya positif terinfeksi virus corona berdasarkan hasil pemeriksaan di RS M Yunus, Bengkulu.
Perbedaan hasil tes itu pun menimbulkan tanda tanya. Terlebih lagi, KabarRafflesia.com menemukan fakta bila perbedaan hasil tes lab RSMY bukan baru sekali ini terjadi.
Baca juga :
- Cerita Warga Kota Positif Covid-19 di RSMY, Tapi Negatif Saat Tes di Linggau
- Hasil Tes SWAB Kedua, Helmi dan Muslihan Negatif Covid-19
Menyikapi perbedaan hasil Swab Test tersebut, Kadinkes Provinsi Bengkulu Herwan Antoni enggan membanding-bandingkan hasilnya. Sebab, tempat tesnya pun memang sudah beda.
“Tempat pemeriksaannya kan berbeda, satu di Jakarta, satu di Bengkulu. Kita tidak bisa membandingkan antara lab satu dengan lab yang lain,” kata Herwan, Rabu (2/9).
Dia pun meminta agar perbedaan hasil ini tidak menjadi polemik. “Kita tidak mau berpolemik terhadap hal ini, kalau memang hasilnya negatif ya sudah, yang jelas di tempat kita hasilnya positif,” ucapnya.
Menurut Herwan, laboratorium RSMY sudah diuji mutu eksternal. Bahkan, lab itu menjadi lab rujukan dari Kemenkes RI.
“Kalau mutu lab InsyaAllah, lab Rumah Sakit M Yunus itu lab rujukan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dan lab kita sudah dilakukan uji mutu eksternal. Sudah banyak yang kita periksa, sudah empat ribu lebih, hasilnya ada yang positif dan ada yang negatif,” jelas Herwan.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengklarifikasi informasi yang menyebutkan gubernur lebih dulu tahu soal Helmi dan Muslihan positif Covid-19.
“Hasil lab itukan keluarnya malam Minggu, pemeriksaannya kan hari Sabtu, jadi siang itukan kita belum rilis, ada yang nanya sama pak gub bahwa ada berita yang 2 orang itu diduga terpapar Covid, jadi pak gub itu bertanya dengan saya, jam setengah satu nelpon, saya benarkan, ini hasil labnya yang saya terima dari M Yunus, begitu, jadi tidak ada yang salah, jadi jangan dibolak-balik, seakan-akan pak gub tahu duluan, pak gub itu tahu dari saya,” papar Herwan.
Sumber : GarudaDaily.com
saya baru tahu kalau covid itu tidak bisa membus ruang dan waktu… lain tempat ternyata lain hasil. sebaiknya yg positif di bengkulu periksa juga ke tempat lain, siapa tau status c9vid nya jadi negatif juga.
Saya dan istri contoh korban hasil lab tidak jelas, istri tidak ada kabar hasil lab nya sementara sy dinyatakan positif via telp, pindah lab….akhirnya negatif
Lab RS apa?