KABARRAFFLESIA.com – Ketua Pengurus Cabang (PC) Tunas Indonesia Raya (Tidar) Kota Bengkulu yang juga Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bengkulu, Tommy Yusriyadinata S.IP mundur dari jabatannya. Hal ini sebagai bentuk penolakannya atas sikap Partai Gerindra yang mendukung mantan napi koruptor pada Pilgub 2020.
“Saya pamit dari Tidar dan Gerindra karena saya memiliki pandangan keyakinan politik yang berbeda dengan keputusan Partai Gerindra di Pilgub Bengkulu 2020,” kata Tommy, Selasa (20/10).
Diketahui politisi muda Gerindra alumni Universitas Bengkulu (Unib), yang juga Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), bercerita keputusan awalnya terjun di dunia politik.
“Ketika saya memutuskan masuk politik, saya sadar tidak ada jalan populis dalam dunia politik. Semua bisa berubah suatu waktu,” kata Tommy.
“Dari partai apapun kamu masuk, kita harus sadar dan siap dibully. Tapi ketika kamu punya pendirian dalam memutuskan suatu hal, maka Istiqomahlah,” tambah politisi muda Bengkulu ini.
Keputusan mundur ini, lanjut Tommy, merupakan klimaks dari sikap politiknya. Tommy mendukung penuh Calon Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan pada Pilgub Bengkulu 2020. Ini berseberangan dengan keputusan Partai Gerindra, yang mendukung calon lain.
Tommy menilai, Helmi lebih cocok menjadi Gubernur Bengkulu karena melihat hasil kerja nyata Helmi dalam memimpin Kota Bengkulu yang bahagia.
Terlebih, Tommy merasa terpanggil karena satu almamater dengan Helmi Hasan, yang juga lulusan Unib dan kader HMI. “Faktor utama, kami sama-sama lulusan Unib dan kader HMI,” ujarnya.
Lebih lanjut, Tommy menceritakan, politik itu pilihan, ketika dipinang Tidar untuk membuka gerbong anak muda berproses di Partai Gerindra pada 2016 dulu, menjadi tugas berat bagi dirinya, membangun organisasi dari nol, yang tidak mempunyai pengurus sama sekali pada waktu itu, sampailah menjadi besar seperti saat ini.
Bahkan sudah ada beberapa pengurus yang berkarir di partai Gerindra, melalui jalur Tidar yang didominasi anak muda.
“Tibalah pada hari ini dalam situasi politik Pemilihan Gubernur Bengkulu 2020, saya dihadapkan dengan sebuah instruksi partai yang bertentangan dengan hati dan harapan saya. Sehingga saya memilih mundur,” tegas Tommy.
“Mundurnya saya, juga sebagai edukasi politik untuk anak-anak muda lainnya. Juga untuk kepentingan teman-teman pengurus Tidar lainnya, sehingga leluasa menjalankan instruksi Partai Gerindra pada Pilgub 2020 ini ,” ujarnya.
Tommy merupakan Kader Termuda Partai Gerindra Kota Bengkulu, di Pileg 2019 lalu. Ia berhasil meraup 1.145 Suara di Dapil IV Kota Bengkulu dan berkontribusi untuk mendapatkan 1 kursi untuk Partai Gerindra di dapil tersebut.
“Patah tumbuh hilang berganti, saya yakin kedepan Tidar Kota Bengkulu akan dinahkodai oleh anak muda yang jauh lebih potensial daripada saya. Dan saya sangat berterimakasih dengan Ketum Gerindra Bapak Prabowo Subianto, Ketum Tidar Aryo Djojohadikusumo, Ketua PD Tidar Bengkulu Benny Mulyadi dan Ketua DPD Partai Gerindra Bengkulu Ibu Susi Marleny Bachsin,” ujarnya.
Terkait surat pengunduran dirinya akan diserahkan resmi ke pengurus DPP Gerindra dan pengurus DPP Tidar di Jakarta.
“Surat pengunduran diri saya nanti menyusul, yang jelas saya mundur baik-baik, jadi pasti akan mengikuti prosedur yang ada,” tutupnya.
[…] Gerindra Dukung Koruptor, Ketua Tidar Bengkulu Mundur […]