NAAS dialami Dian Lestari. Warga RT 23 Kelurahan Sumber Jaya, Kampung Melayu, Kota Bengkulu itu ‘ditahan’ rumah sakit lantaran tak punya biaya. Saking bingung, ia curhat ke Wawali Dedy Wahyudi.

————–

Bak sudah jatuh tertimpa tangga, itulah yang dialami Dian Lestari. Bayinya meninggal usai melakukan persalinan di RS Gading Medika. Malang tak bisa dihadang, ia pun kembali dihadapkan pada persoalan sulit. Tak punya biaya untuk membayar rumah sakit.

Akhirnya, ia ‘ditahan’ rumah sakit. Tak bisa keluar, sebelum biaya rumah sakit dilunasi.

BPJS Dian tak punya. Pihak keluarga tak punya cukup uang. Pusing tujuh keliling, Dian pun memberanikan diri mengirim pesan singkat pada Wawali Bengkulu Dedy Wahyudi.

Ass,,pak saya warga rt 23 dpn pertamina lokal..ada warga yang melahirkan di rmah skit medika anak nya meninggal td siang jam 2..sdangkan pihak keluarga sama skli tdak mempunyai biaya dan tdak ad bpjs pak…ibu dari anak ini msh di tahan di rmh skit medika pak..karna tdak ad biaya kami warga rt 23 memohon bantuan bpk … terimakasih,” begitu Dian menulis.

Pesan yang terkirim pukul 00.00 WIB itu pun langsung direspon Wawali. Ia perintahkan BAZNAS Kota Bengkulu untuk membantu.

Alhamdulillah, BAZNAS Kota Bengkulu langsung turun. Pasien atas nama Ibu Dian Lestari itu pun akhirnya bisa pulang ke rumah, keluar dari rumah sakit.

“Hari ini, si ibu dilepas oleh rumah sakit. Dibebaskan setelah sempat ditahan,” kata Ketua BAZNAS Kota Bengkulu, Habib Abdurahman Alkaf, Sabtu (3/10).

Alkaf mengatakan, BAZNAS dan Pemerintah Kota Bengkulu selalu berkomitmen untuk membantu warga kurang mampu. Bukan kali ini saja, BAZNAS menyalurkan zakat ASN kepada masyarakat yang kesusahan membayar biaya rumah sakit.

“Kami selalu hadir untuk masyarakat yang kurang mampu karena 100 persen warga di Kota Bengkulu harus bahagia,” kata dia.

1 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here