KABARRAFFLESIA.com – Risau dengan ulah pejabat Provinsi Bengkulu yang selama ini melupakan petani, puluhan anak petani Kabupaten Rejang Lebong nekat menemui Helmi Hasan, calon Gubernur Bengkulu nomor 01, Sabtu (14/11/2020) malam.

Mereka bahkan rela menunggu dua jam lantaran Helmi Hasan masih kampanye. Pertemuan akhirnya berlangsung di Hotel Golden 88 tempat Helmi dan rombongan istirahat. Mereka diskusi soal petani muda yang selama ini tak tersentuh pemerintah.

Juga mengkritisi perhatian pejabat terhadap petani yang hanya retorika, hingga mencari solusi agar image atau anggapan menjadi petani itu pekerjaan rendah, bisa berubah.

“Pak Helmi, tolong kalau Bapak jadi Gubernur Bengkulu, serahkan urusan pertanian kepada orang yang paham soal pertanian, yang mengerti agraria,” kata M. Hiksan Sanjaya, anak petani Curup Tengah mewakili teman-temannya yang juga anak petani di Kabupaten Rejang Lebong.

Mahasiswa Curup yang aktif di organisasi pecinta alam ini juga minta Helmi Hasan memperhatikan masalah agraria.

“Kami dukung dan minta Pak Helmi memenangkan Pilgub Bengkulu. Karena kami sudah dengar dan lihat di media, Bapak membuktikan program-program Bapak di Kota Bengkulu yang pro rakyat,” ungkap Hiksan.

Menurut Hiksan, Helmi tidak seperti yang lain, karena anak petani sudah merasakan sejak lama dari gubernur-gubernur sebelumnya, hanya retorika dan janji-janji tanpa bukti. Terutama, tak ada perhatian untuk memberi semangat anak muda untuk bertani.

Menanggapi permintaan anak-anak petani, Helmi Hasan terlecut semangat dan berikhtiar memenangkan Pemilihan Gubernur Bengkulu.

“Subhanallah, Alhamdulillah, Helmi Hasan senang anak-anak muda seperti teman-teman semua. Diskusi seperti ini melecut semangat Helmi Hasan,” sambut Helmi menanggapi keinginan anak-anak petani.

Bagi Helmi Hasan, if there’s will there’s a way. “Jika ada kemauan, di situ ada jalan,” jelas Helmi.

Permasalahan pemimpin selama ini, ada pada niat dan kemauan. Jika 2 itu saja tak ada, bagaimana mau berbuat untuk rakyat. Apalagi menyelesaikan masalah rakyat.

“Kemauan dan niat saja tidak ada, gimana mau berbuat untuk rakyat. 20 Kunci Bahagia Ala Helmi-Muslihan menjawab kemauan dan niat kami untuk rakyat. APBD kami nantinya untuk rakyat,” kata Helmi Hasan.

Diungkap Helmi, salah satu permasalahan pangan dan pertanian saat ini, karena banyak anak muda yang menilai pekerjaan bertani itu pekerjaan rendah. Sehingga banyak anak desa memilih ke Kota Bengkulu, bekerja sebagai karyawan di perusahaan-perusahaan.

Padahal, lanjut Helmi Hasan, kalau anak muda desa tadi mau bertani atau beternak, maka hasil tani mereka menghasilkan lebih banyak uang dari pada gaji sebagai karyawan.

“Image dan anggapan jadi petani itu pekerjaan yang rendah, harus kita ubah. Insya Allah Helmi Hasan Gubernur Bengkulu, akan kita angkat petani menjadi profesi yang menjadi idola. Sehingga anak-anak muda bangga menjadi petani,” jelas Helmi.

Terkait agraria, dalam program 20 Kunci Bahagia, Helmi-Muslihan akan menyiapkan 100 ribu lahan produktif, yang nantinya bisa diberdayakan petani dan anak muda.

“Itu kenapa Helmi Hasan bangga sama teman-teman anak petani. Helmi Hasan bangga kalian memperjuangkan hak-hak rakyat yang selama ini terabaikan. Insya Allah Helmi Hasan Gubernur, anak muda seperti teman-teman patut diberdayakan untuk petani Bengkulu yang bahagia,” terang Helmi Hasan.

Jelang akhir diskusi, anak-anak muda yang rela meninggalkan agenda malam minggunya untuk ketemu Helmi Hasan, sempat ingin tahu ada apa dengan program janda muda yang jadi bahasan banyak orang.

Pasalnya, keluar anggapan masyarakat, terutama pedukung lawan politiknya, Helmi hanya mengurusi janda.

Padahal, bagi anak-anak muda ini, pemerintah selama ini tak pernah memperhatikan nasib janda yang harus berjuang hidup sendiri tanpa suami, bahkan berjuang menghidupi anak-anaknya sendiri.

“Hahahaha, anak yatim, janda tua dan lansia, kita santuni setiap bulan, agar mereka juga bahagia. Nah janda muda, kita bantu carikan jodohnya. Bukan dinikahi ya, tapi dinikahkan untuk jodohnya yang terbaik. Semua rakyat berhak bahagia, begitu juga janda muda,” jelas Helmi.

Hiksan usai pertemuan dengan Helmi Hasan, sempat tergelitik dengan program janda itu. “Yang bujang jomblo kayak saya ini bisa juga dong dicarikan jodoh. Nikah pakai mobil dinas gubernur dan resepsi di Balai Semarak berikut malam pertamanya,” kata Hiksan.

“Silakan, mobil dinas, rumah dinas, itu punya rakyat. Silakan dipakai untuk resepsi Sabtu atau Minggu,” jawab Helmi Hasan.

Mendapat penjelasan itu, anak-anak muda ini terkesan. Mereka menganggap, program janda itu bukanlah sesuatu yang buruk. Tapi wujud perhatian nyata pemerintah terhadap perempuan dan anak. “Parah itu yang merendahkan program janda,” sindir Hiksan.

Helmi Peduli Petani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here