KABARRAFFLESIA.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu berkerjasama dengan Yayasan Pupa melakukan sosialisasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) bagi pemilih pemula dengan mengangkat tema “meneropong isu penting dimata pemilih pemula”, sosialisasi ini berlangsung di Hotel Santika, Sabtu (7/11/2020).
Dijelaskan komisioner KPU Provinsi Bengkulu Darlinsyah, pemilih pemula merupakan mereka yang memasuki usia memilih dan yang akan menggunakan hak pilih baik itu usia remaja dan orang-orang yang baru menggunakan hak suara.
“Pemilih pemula adalah mereka yang akan memasuki usia memilih dan akan menggunakan hak pilihnya untuk pertama kali dalam pemilu, maka kisaran usia pemilih pemula ini adalah 17-24 tahun serta orang yang baru menggunakan hak suara seperti pensiun TNI/Polri,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Yayasan PUPA Susi Handayani mengatakan sosialisasi bagi pemilih pemula ini diikuti dari putra/putri berusia 17-24 tahun. Peserta ini juga mewakili organisasi/komunitas, pelajar dan mahasiswa.
“Sosialisasi mengenai pilkada pemilih pemula merupakan salah satu cara dalam upaya menyukseskan pilkada agar tetap pada nilai-nilai pancasila serta menghasilkan pemilih cerdas serta berkualitas,” jelasnya.
Susi juga menyampaikan jumlah penduduk Provinsi Bengkulu mencapai 1.991.838 jiwa. Terdiri dari laki-laki 1.014.918 jiwa (51%) dan perempuan 976.920 jiwa (49%).
“Jumlah Pemilih tetap 1.374.430 jiwa, laki-laki 695.761 jiwa (51%) dan perempuan 678.669 jiwa (49%). Dan pemilih pemula yang mendapat KTP 494.794 atau 36% dari jumlah pemilih tetap. Untuk itu penting suara orang muda sebagai pemilih pemula,” terangnya.
Susi menambahkan, sebelum pelaksanaan sosialisasi ini, Yayasan PUPA telah melakukan survei mini pada putra/putri pemilih pemula se-Provinsi Bengkulu dengan cara memberikan pertanyaan melalui kuesioner secara online.
“Kuesioner mini ini diikuti 48 responden dari kalangan organisasi/komunitas, sekolah dan Mahasiswa di Kota/Kabupaten se-Provinsi Bengkulu,” katanya.
Dari 48 responden siapapun nantinya bakal terpilih menjadi Kepala daerah terutama Gubernur Bengkulu harus ada program yang melibatkan pemilih pemula atau yang sering disebut kaum milenial itu.
“12 Program yang harus ada untuk pemilih pemula (milenial) yakni budaya gotong royong, pemberdayaan pemuda, pariwisata, akses dana desa, pendidikan maju, beasiswa/pendidikan gratis, lapangan pekerjaan, perlindungan anak, pemerataan faskes/layanan gratis, pembangunan saran prasarana, kelestarian lingkungan, dan karang taruna (Pik-R, satgas narkoba),” sampainya.
Tidak hanya 12 program, tambah Susi, yang harus ada untuk pemilih pemula, milenial atau pemilih pemula ini juga memiliki harapan yang sangat besar kepada pemimpin siapapun yang nantinya akan terpilih.
“Harapan tersebut seperti, membuka lapangan pekerjaan, pelindung anak, fasilitas/aktivitas orang muda (pemberdayaan), apresiasi pada kelompok muda, isu lingkungan dan yang paling disoroti adalah masalah gotong royong dan korupsi (amanah/tidak ingkar janji),” tutupnya.
[…] Pemilih Pemula Tak Mau Gubernur Koruptor […]