KABARRAFFLESIA.com – Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu Helmi-Muslihan menuai pujian dari masyarakat Kabupaten Kepahiang. Pasca debat terbuka putaran kedua beberapa waktu lalu, masyarakat menilai Paslon nomor urut 01 berhasil mengangkat aspirasi yang selama ini terbendung kepentingan politik.
Reby Ghozali (26), warga Kecamatan Tebat Karai mengaku bangga dengan Helmi yang telah membawa aspirasi masyarakat ke meja debat Pilgub. Pada kampanye 01 ke Kabupaten Kepahiang beberapa waktu lalu, masyarakat pernah berpesan kepada Helmi untuk menyampaikan aspirasi soal layanan rumah sakit di Provinsi Bengkulu.
“Kami beri hormat kepada pak Helmi yang telah berani menyampaikan aspirasi masyarakat Kepahiang. Kemaren kami berpesan agar mengangkat isu pelayanan yang kurang memadai di Rumah Sakit M Yunus Bengkulu. Dengan lantang Pak Helmi sampaikan itu dalam debat,” ujar Reby melalui sambungan telepon, Kamis (26/11).
Reby beralasan, masyarakat menyampaikan hal tersebut karena tidak ingin kejadian serupa di Kabupaten Kaur terulang kembali. Selain berdampak buruk bagi citra Provinsi Bengkulu, kejadian itu juga menimbulkan rasa kekhawatiran di masyarakat untuk menjalani pengobatan di rumah sakit provinsi tersebut.
“Bengkulu pernah dihebohkan dengan kabar bayi yang meninggal dunia di RS M Yunus dan dibawa pulang ke Kabupaten Kaur menggunakan kantong (tas plastik) oleh keluarga. Sebab pihak keluarga tidak mampu membayar biaya sewa ambulans dari rumah sakit yang terbilang mahal,” ungkapnya.
Selain itu, Mala Astuti (46) yang juga warga Kecamatan Tebat Karai merasa trauma setelah mendengar kabar memilukan itu. Hingga saat ini, ia dan keluarga tidak bersedia menerima rujukan ke RS M Yunus untuk melanjutkan pengobatan.
“Kemaren anak saya berusia 3 tahun sakit dan dokter rekomendasikan rujukan ke M Yunus, tapi kami menolaknya. Kami sekeluarga trauma dengan kejadian waktu itu. Sekarang anak saya masih dirawat di RSUD Kepahiang, dan rencananya mau dibawa ke RSHD Kota Bengkulu,” ungkap Mala.
Warga Kaur Bawa Jenazah Bayi Dalam Tas, Tak Boleh Terjadi Lagi !