KABARRAFFLESIA.com – Menghadapi cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai angin kencang ditambah petir, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu melalui dinas teknis diminta mengatasi kemungkinan bencana alam tanah longsor dan pohon tumbang pada ruas jalan, Curup Kabupaten Rejang Lebong-Muara Aman, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu.
Apalagi akibat cuaca ekstrim yang sempat melanda wilayah Kabupaten Rejang Lebong dan Lebong baru-baru ini, masih menyisahkan tanah longsor yang ada di pinggir ruas jalan penghubung antar wilayah kabupaten tersebut. Belum lagi saat melewati jalan yang tertutup tanah bekas longsor itu, kendaraan harus bergantian.
“Karena saya berasal dari Kabupaten Lebong, tahu persis kondisi yang terjadi pada ruas jalan provinsi tersebut. Dimana sisa-sisa tanah tebing longsor, tepatnya ruas jalan Tes sampai ke Air Dingin, ada beberapa titik ruas jalan sudah mulai tertutup tanah bekas longsor. Saya rasa itu perlu penanganan segera dari dinas teknis, karena ruas jalan semakin menyempit dan kalau hujan menjadi licin,” ungkap Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu M Gustiadi, kepada sejumlah wartawan ketika ditemui di gedung DPRD Provinsi, Jumat (10/1/2020).
Gustadi mengharapkan, Pemprov melalui dinas teknis bisa turun ke lapangan, selain melakukan cek lapangan, juga menstanby-kan alat berat di lokasi titik yang rawan longsor pada ruas jalan Curup-Muara Aman.
Apalagi saat ini diakui, cuaca yang sedang tidak bersahabat ini, pihaknya memperkirakan akan kembali terjadinya tanah longsor dan pohon tumpang pada ruas jalan dimaksud, sehingga diperlukan penurunan alat berat beserta petugasnya.
“Dengan dicek lapangan dan diturunkannya alat berat, selain bisa membersihkan sisa-sisa tanah longsor yang sudah mulai menutupi jalan, juga menstanbykan beserta petugasnya. Sehingga ketika terjadi bencana bisa langsung diturunkan nantinya,” kata pria yang akrab disapa Edi Tiger ini, Jumat (10/1/2019).
Lebih lanjut Anggota DPRD Provinsi dari Dapil Kabupaten Rejang Lebong-Lebong ini menyatakan, penanganan yang bersifat sesegera mungkin juga harus dilakukan untuk ruas jalan Tes dengan Kota Donok.
Pasalnya ruas jalan itu ada dua titik yang amblas, dan jika tidak segera ditangani bersifat darurat dulu, dikawatirkan amblasnya akan bertambah. Bahkan tidak menutup kemungkinan ruas jalan menjadi putus, disaat hujan lebat datang.
“Jika ruas jalan penghubung yang amblas itu tidak segera ditangani, seperti Rimbo Pengadang dengan Talang Ratu sebelum jembatan Peteng, dikawatirkan akan putus, dan jika terjadi dipastikan daerah Lebong terisolir. Untuk itu diharapkan perhatian serius Pemprov melalui dinas teknisnya,” tukas politisi Gerindra ini. (ADV)