Masalah sampah sudah menjadi persoalan krusial di Indonesia, diantaranya di Kota Bengkulu. Sejumlah upaya dilakukan pemerintah dan berbagai pihak guna mengurai masalah sampah ini dengan berbagai terobosan untuk mengurangi sampah yang perhari volumenya menambah.
Peran perguruan tinggi pun dituntut ikut andil dalam menanggulangi masalah sampah. Karena sebagai tempat berkumpulnya kaum intelektual berpendidikan sudah seharusnya perguruan tinggi memberikan kontribusi nyata dalam pengelolaan persampahan.
Hal ini seperti yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu. Kali ini, Jumat (05/02/2021), Pemkot mengajak Perguruan tinggi Stikes Sapta Bakti Bengkulu untuk ikut andil dalam menanggulangi sampah.
Pada pertemuan ini, Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi hadir langsung untuk mendeklarasikan merdeka belajar merdeka sampah kepada para mahasiswa di aula Sapta Bakti Bengkulu.
“Sudah saatnya pihak perguruan tinggi di Kota Bengkulu berkomitmen terhadap pengelolaan sampah secara mandiri dan terintegrasi di kampus. Jika setiap perguruan tinggi tidak melakukan upaya pemilahan dan pengelolaan sampah sejak dari sumbernya tentu kita akan susah menanggulangi masalah sampah ini. Jadi, marilah kita sama-sama tanamkan kesadaran untuk ikut ambil bagian mengatasi masalah ini,” jelas Dedy.
Dedy mengajak para mahasiswa untuk mengubah pikiran dan perilaku masyarakat yang belum sadar akan kebersihan lingkungan.
“Kita akan ajak teman-teman mahasiswa untuk merubah perilaku masyarakat yang belum sadar akan kebersihan. Nantinya harus ada upaya agar masyarakat sadar akan kebersihan ini,” tambahnya.
Diakhir kegiatan, Dedy mengajak seluruh pihak dapat menumbuhkan kesadaran akan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan harus dimulai dari sekarang.
“Masyarakat perlu dibiasakan untuk membuang sampah pada tempatnya. Dengan pembiasaan dan keteladanan diharapkan masyarakat akan terbiasa atau membudayakan membuang sampah pada tempatnya tanpa diminta ataupun diperintah,” tutupnya. (adv)
