KABARRAFFLESIA.com – Ketua Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Wilayah Bengkulu, Pdt Edward Manalu S.Th, mengajak agar umat kristiani menanggapi rencana relokasi pemakaman yang ada di TPU Taman Bahagia yang ada di Air Sebakul dengan kepala dingin.
Dia pun mengimbau ahli waris dan Pemkot Bengkulu duduk bersama membahas rencana pemindahan makam tersebut.
Dikatakan Edward, pihaknya sendiri sudah bertemu langsung dengan Walikota Helmi Hasan terkait rencana itu. Ia pun mendukung rencana Walikota Helmi yang akan mengembangkan perkantoran di Air Sebakul.
“Kita masih melakukan sosialisasi tentang rencana pengembangan kawasan perkantoran itu ke grassroot, karena di sana ada makam kristen yang akan ikut dipindahkan,” kata Edwad, Sabtu (6/3).
Diakui Edward, relokasi pemakaman ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Bahkan, saat ini, ahli waris menolak pemindahan makam yang ada di sana.
“Alasannya karena memindahkan makam itu memakan waktu yang banyak, memakan dana juga. Persiapannya harus melibatkan banyak orang, temasuk keluarga. Ini sesuai adat istiadat masyarakat Batak,” ungkapnya.
Pemkot Bengkulu sendiri, kata Edward, hanya memfasilitasi transportasi untuk pemindahan makam ini. Sementara perihal adat istiadat pemindahan dibebankan ke ahli waris.
“Kalau begitu, ahli waris merasa berat,” kata dia.
Penolakan ini, sambungnya, bukan berarti menolak Bengkulu lebih maju. Ia juga sangat senang bila Kota Bengkulu tertata lebih baik.
“Tapi sebaiknya, jangan dilakukan secara terburu-buru. Ahli waris dan Pemkot Bengkulu perlu duduk bersama dulu,” imbuhnya.
Sementara itu, Walikota Helmi Hasan membenarkan bila pemakaman katolik itu akan dipindahkan ke Bentiring. Nanti, di Bentiring akan dibangun Taman Pemakaman Merah Putih.
Terkait makam di TPU Taman Bahagia, diakui Helmi, ada sekira 265 makam. 200 diantaranya adalah pemakaman kristiani.
“Pemindahannya akan dilakukan secara bertahap, yang muslim akan dipindahkan ke TPU TPU yang sudah ada saat ini, sementara yang kristiani akan direlokasi ke TPU Merah Putih yang akan dibangun di Bentiring. Mulai saat ini tidak boleh lagi ada pemakaman di sana,” pungkasnya.
Tolong Ketua PGI jgn jd corong pemerintah. Tanah pemakaman itu sdh dihibahkan Pemerintah Kota untuk tanah pemakaman 5 agama. Silahkan bangun perkantoran disana tp jgn ganggu pemakaman itu, Krn di bentiring jg ada pemakaman, di dekat kantor walikota di Suprapto jg ada pemakaman, jd kenapa yg di air sebakul hrs direlokasi. Tdk ada hak Pemkot merelokasi Krn tanah itu telah dihibahkan. Ahli waris skrng sdh mengumpulkan saksi2 bahwa tanah itu sdh dihibahkan.