Dihujani Sanggahan

KABARRAFFLESIA.com – Tender paket di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu terindikasi gaduh. Pasalnya, banyak sanggahan yang masuk ke Pemprov akibat kontraktor tidak puas dengan hasil lelang tersebut.

Data terhimpun media ini, pemenang tender proyek di Pemprov didominasi oleh kontraktor yang menawarkan harga tinggi. Sementara kontraktor yang ‘banting’ harga malah dinyatakan kalah.

Di paket Rekonstruksi Jalan Tambang Sawah – Ketenong misalnya. Paket pekerjaan ini diikuti oleh 67 peserta. Dan pagu anggaran paket ini senilai Rp20,9 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Pemenangnya adalah PT Pebana Adi Sarana, yang menawar senilai Rp19,4 miliar. Dan berada di posisi keempat.

Alhasil, sanggahan pun dilemparkan oleh PT Bunga Mas Perkasa yang berada di posisi ketiga karena menawarkan di bawah harga tersebut, yakni Rp18,1 miliar.

Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) sendiri beralasan bila PT Bunga Mas Perkasa dikalahkan karena tidak melampirkan bukti kepemilikan/penguasaan terhadap peralatan dari pemberi sewa untuk peralatan Asphalt Finisher H45C-6 dan Tandem Roller 6 – 8 T 2YJ10/8.

Padahal, sumber KabarRafflesia.com menerangkan bila dalam persyaratan tender hanya dibutuhkan jenis, kapasitas, dan jumlah peralatan. Merek seperti H45C-6 dan 6 – 8 T 2YJ10/8 tidak perlu ditampilkan karena tidak masuk dalam bagian evaluasi.

Paket Rekonstruksi Jalan Batik Nau – Lubuk Banyau juga terjadi serupa. Proyek dengan pagu senilai Rp10,4 miliar itu bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Pemenangnya adalah PT Pulau Batu Intan yang berada di posisi kedua dan menawar senilai Rp9,4 miliar. Padahal pada posisi pertama proyek itu adalah PT Sumber Alam Makmur Sejati yang banting harga senilai Rp8,08 miliar.

Kepala UKPBJ Provinsi Bengkulu, Mursalun Lubis sendiri belum bisa dikonfirmasi oleh media ini. Pesan WhatsApp yang dikirimkan belum dijawab dan nomor yang bersangkutan tidak aktif.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here