Wakil Ketua Bidang Politik dan Keamanan DPR RI Azis Syamsuddin mengawali kunjungan kerjanya ke Provinsi Bengkulu ke 3 objek wisata sejarah Bumi Rafflesia, yaitu Rumah Ibu Fatmawati Soekarno, Rumah/ Persada Pengasingan Ir. Soekarno dan Benteng Marlborough, (21/04).
Saat berada di Bengkulu dan menyaksikan wisata sejarah yang ada, Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin mengaku merasakan nuansa perjuangan yang kental seorang Presiden RI Pertama Ir. Soekarno didampingi Ibu Negara RI Fatmawati Soekarno.
Di mana selama pengasingannya di Bengkulu, Soekarno banyak merumuskan Proklamasi Kemerdekaan RI. Sementara Ibu Agung Fatmawati Soekarno dengan kecerdasan intelektual dan spiritualnya, berhasil menciptakan lambang kesatuan Bangsa Indonesia yaitu dijahitnya Sang Saka Merah Putih.
“Saya merasakan kentalnya nuansa semangat kemerdekaan saat berada di 2 objek wisata saksi sejarah kemerdekaan Bangsa Indonesia tersebut. Objek wisata ini merupakan kebanggaan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Bengkulu dan patut untuk terus mendapatkan perhatian dari semua pihak, sehingga terus lestari,” ungkapnya.
Sementara itu, berada di benteng peninggalan Inggris terbesar di Asia Tenggara, yaitu Fort Marlborough, Azis Syamsuddin mengaku takjub atas peradaban yang membuktikan semangat masyarakat Bengkulu, bersatu padu dan menggalang kekurangan mengusir penjajah dari Bumi Rafflesia.
“Setelah saya mengunjungi Fort Marlborough ini, jujur saya takjub. Ini merupakan bukti nyata, jika dengan kekuatan dan kebersamaan, kita mampu mempertahankan hak masyarakat atas penjajahan,” pungkasnya.
Dikatakan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, sebagai objek wisata sejarah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi Bengkulu. Tentunya perhatian Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama jajaran Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi terus ditingkatkan.
“Jadi memang wisata historis itu sangat kuat ada di Bengkulu. Berbagai event pariwisata telah kita laksanakan baik bersifat lokal maupun nasional. Ini upaya kita bagaimana mempromosikan wisata Bengkulu ke tingkat nasional bahkan internasional,” terang Gubernur Rohidin. (adv)