Analisis teknikal adalah salah satu jenis analisis yang dapat dilakukan investor dalam dunia perdagangan. Analisis ini merujuk pada sekumpulan strategi yang dilakukan menggunakan grafik dan statistik untuk mengenali pola yang ada berdasarkan data pasar. Hal ini dilakukan untuk memprediksi harga instrument di masa depan.

Berkat akurasi hasil yang diberikan, analisis teknikal kini menjadi fitur wajib yang ditawarkan di berbagai platform perdagangan, termasuk di antaranya Olymptrade. Adapun beberapa contoh metode analisis teknikal dijabarkan berikut ini.

Pita

Pita adalah salah satu metode analisis teknikal yang cukup jamak. Terdapat 2 jenis yang umum terkait metode ini, yakni sebagai berikut.

  1. Pita Bollinger yakni metode yang menggabungkan nilai rata-rata bergerak dengan simpangan baku. Pada praktiknya, metode pita Bollinger ini juga dapat digunakan utnuk menentukan titik resistansi dan daya dukung dari sebuah aset yang diperjualbelikan.
  2. Pita Kesalahan Baku yakni metode yang dapat menggambarkan arah tren harga berikut volatilitas harga yang terjadi.

Batang lilin

Di samping dalam bentuk pita, metode lain yang dapat digunakan adalah batang lilin atau yang juga dikenal dengan nama candlestick. Metode ini dapat membantu investor untuk memahami tren pergerakan harga dengan lebih mudah.

Metode batang lilin sendiri sangat dikenal karena cara membacanya yang begitu mudah. Ketika terjadi peningkatan harga dibandingkan harga pembukaan, grafik atau batang akan berwarna hijau. Sebaliknya, jika terjadi penurunan harga, maka batang akan berganti warna menjadi merah. Selain itu, kondisi warna batang yang berubah juga dapat mengindikasikan kondisi yang terjadi di pasar. Batang hijau, misalnya, mengindikasikan terjadinya peningkatan harga akibat adanya peningkatan permintaan. Dari sini, investor dapat mempertimbangkan untuk menjual aset yang dimiliki.

Adapun analisis lebih lanjut terhadap metode batang lilin dapat melibatkan cara-cara berikut ini. Kondisi-kondisi berikut ini terjadi ketika harga aset yang ditransaksikan mengalami penurunan harga pada skenario pertama dan kenaikan di skenario berikutnya.

  1. Dark Cloud Cover adalah sebuah kondisi yang menunjukkan terjadinya pola bullish pada satu hari dan berbalik menjadi pola bearish pada hari berikutnya
  2. Evening Star adalah sebuah kondisi dengan pola bearish yang terjadi pada puncak tren kenaikan harga aset. Sementara jika terjadi kenaikan harga, yang berlaku adalah sebaliknya. Kondisi ini dikenal dengan nama Morning Star.
  3. Hanging Man adalah sebuah kondisi dengan pola bearish yang mengindikasikan adanya risiko perubahan harga yang terjadi pada puncak tren kenaikan harga
  4. Harami adalah sebuah pola pembalikan yang dapat bergerak menjadi bullish maupun bearish
  5. Shooting Star adalah sebuah tren pembalikan dengan pola bearish. Kondisi ini terjadi ketika harga pembukaan, terendah, dan penutupan bergerak pada kisaran harga yang kurang lebih sama
  6. Tweezer Top adalah sebuah kondisi yang menampilkan 2 batang lilin yang menunjukkan pola pembalikan bearish yang terjadi pada puncak tren kenaikan harga
  7. Windows adalah sebuah pola bullish maupun bearish yang mengindikasikan tidak adanya volume yang diperjualbelikan.
  8. Hammer adalah sebuah fenomena pembalikan berpola bullish yang terjadi pada saat kenaikan harga. Kondisi ini terjadi pada bagian bawah tren penurunan harga.
  9. Inverted hammer adalah sebuah fenomena yang biasanya terjadi di bagian dasar tren penurunan harga. Fenomena ini juga dapat mengindikasikan terjadinya pembalikan yang mengarah pada kenaikan harga.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here